Suara.com - Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar bersama keluarga korban laskar FPI. Rapat tersebut berlangsung heboh dan menimbulkan perdebatan.
Dalam rapat tersebut, salah satu anggota DPR menyampaikan duka mendalam dan mendoakan enam korban penembakan itu.
Selanjutnya, dia melemparkan sebuah pertanyaan yang membuat rapat menjadi bersitegang. Dia bertanya kepada keluarga korban.
"Saya ingin tanyakan,sepengetahuan dari keluarga korban, kepada kakak atau pamannya ini, apakah ada misalnya, memang semangat sedemikian rupa –mohon izin– karena saya akan habis-habisan bertarung atau seperti itu,juga pertanyaan saya apakah ada pernah mengetahui berapa lama mereka menjadi pengawal HRS, apakah mereka dilatih khusus untuk itu, ini perlu kejelasan, sehingga clear," ujar anggota Komisi III itu, seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (11/12/2020).
Mendengar pertanyaan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa langsung menegur anggota DPR itu.
Menurut Desmond, pertanyaan itu tidak netral dan membuat keluarga korban bingung.
"Ada dua pertanyaan, pertarungan habis-habisan ini apa maksudnya bagi keluarga korban bingung nih?" tanya Desmond.
Anggota DPR yang bertanya langsung menjawab bahwa biasanya ada semangat seperti itu. Desmond mendesak dengan pertanyaan lagi.
"Bertarung sama siapa? Bertarung sama siapa?" ujarnya.
Baca Juga: 6 Laskar FPI Disebut Mati Syahid, Ferdinand: Haikal Enggak Pengin Nyusul?
Anggota DPR itu kemudian menjelaskan barangkali petarungan habis-habisan itu sudah menjadi program tertentu.
“Ya barangkali karena keinginan untuk pembelaan. Ada gambaran Habib Rizieq itu mendapat ancaman yang luar biasa. Karena itu apakah itu sudah menjadi program tertentu untuk habis-habisan di dalam hal ini, saya ingin mengetahui," jelasnya.
Desmond menganggap pertanyaan itu sudah melenceng dari substansi rapat. Bahkan, dia bicara bahwa komisi ini bukan untuk lucu-lucuan.
Sebagai pimpinan rapat, Desmond mencoba meluruskan pertanyaan tersebut.
"Mau bentrok kapan bentroknya? Yang harus didengar apa yang dijelaskan keluarga korban, Ada persiapan perang? nggak kan bu (mengarah ke keluara korban laskar FPI). Yang cocok pertanyaannya, ada nggak pelatihan khusus melakukan pengawalan, nah itu agak relevan," jelasnya.
Keluarga korban pun akhirnya angkat bicara untuk menjelaskan pertanyaan dari anggota DPR tersebut.
Berita Terkait
-
6 Laskar FPI Disebut Mati Syahid, Ferdinand: Haikal Enggak Pengin Nyusul?
-
Laskar Rizieq Dibunuh, Cak Nun: FPI Diperintahkan Allah untuk Perang
-
Arteria PDIP: Kalau Habib Rizieq Koperatif, 6 Pengawalnya Tak Bakal Tewas
-
Sebut Polri-FPI Dapat Perintah Allah Agar Berperang, Cak Nun: Lampiaskanlah
-
Haikal Hassan Mengaku Pernah Bertemu Rasulullah: Demi Allah!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap