Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk vaksin Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi memastikan semua informasi mengenai pre-order vaksin yang beredar di berbagai media sosial oleh fasilitas pelayanan kesehatan tersebut bukan resmi dari pemerintah.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan itu meminta masyarakat terus memantau perkembangan terkini mengenai program vaksinasi yang sedang diramu pemerintah.
"Informasi yang beredar saat ini tidak dapat dijadikan rujukan dan kami himbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait vaksin dan vaksinasi Covid-19. Informasi resmi akan dapat diakses di situs kemkes.go.id, dan covid-19.go.id," kata Siti dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).
Dia juga menegaskan bahwa hingga hari ini belum ada satuan harga resmi yang ditetapkan pemerintah untuk satu dosis vaksin Covid-19 merek apapun.
"Pemerintah belum menetapkan harga dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia," jelasnya.
Untuk diketahui, pemerintah telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.
Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga didesak untuk mengambil kebijakan gratiskan vaksin COVID-19 untuk rakyat karena kondisi pandemi sudah mencekik perekonomian Indonesia.
Desakan itu dituangkan dalam sebuah petisi online oleh Sulfikar Amir yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Ketua, Menteri Kesehatan dan Wakil Ketua DPR RI.
Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Belum Tetapkan Harga Vaksin Covid-19
"Memberikan vaksin Covid-19 secara gratis ke seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali," tulis Sulfikar dalam petisi itu.
Dia juga meminta pemerintah untuk membatalkan program vaksin mandiri dikelola Menteri Badan Usaha Milik Negara yang artinya warga harus membayar di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Program Vaksin Mandiri adalah bentuk komersialisasi vaksin yang sangat tidak tepat dan tidak etis untuk dilakukan dalam situasi pandemi seperti sekarang. Ini dapat menggagalkan proses vaksinasi Covid-19 karena tidak ada jaminan setiap warga Indonesia yang tidak mendapatkan vaksin gratis mau dan mampu membayar biaya vaksin," jelasnya.
Sulfikar juga menilai pemerintah sudah gagal mengendalikan pandemi karena setiap kebijakannya tidak tepat dan tidak efektif menekan penularan virus corona.
Berita Terkait
-
Pemerintah Tegaskan Belum Tetapkan Harga Vaksin Covid-19
-
Bio Farma Belum Layani Sistem Pre-order Vaksinasi COVID-19
-
Bantah Tolak Disuntik Vaksin Covid-19 Duluan, IDI Akan Klarifikasi Besok
-
Kabar Baik, Mesir Terima Gelombang Pertama Vaksin Covid-19
-
3 Kelompok yang Tak Boleh Suntik Vaksin Covid-19 Dulu, Siapa Saja?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!