Suara.com - Dalam rangka memperbaiki jalan rusak dengan cepat, Kepala Dinas PU Dan Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, AR Hanung Triyono melaunching aplikasi Jalan Cantik sejak Juni 2019 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga saat ini telah menerima 2.930 aduan.
Dari angka tersebut, ada sekitar 1.266 aduan jalan rusak dan 1.664 aduan lain-lain.
Secara rinci, aduan masyarakat yang masuk ke dalam aplikasi ada 81 jalan nasional, 219 jalan provinsi, 727 jalan kabupaten dan 239 jalan desa. Sedangkan 1.664 masuk data laporan lain-lain, karena aduan tidak lengkap serta bukan terkait penanganan jalan.
Aplikasi jalan Cantik merupakan layanan mudah, murah, cepat, transparan dan akuntabel sebagai upaya penanganan kerusakan jalan rusak 1x24 jam.
Aplikasi yang diinisiasi Dinas PU dan Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah bebasis android tersebut resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 28 Juni 2019 lalu.
AR Hanung Triyono menuturkan bahwa aplikasi Jalan Cantik awalnya dibuat sebagai layanan 24 jam bagi masyarakat terkait laporan jalan provinisi yang rusak dan membutuhkan penanganan. Namun, pada perkembangannya banyak masyarakat yang melaporkan jalan rusak di luar kewenangan provinsi seperti jalan nasional, jalan kabupaten, dan desa.
“Pada awalnya aplikasi ini dibuat untuk pemanfaatan teknologi berbasis android sebagai upaya memberikan pelayanan pengaduan masyarakat mengenai keluhan terhadap kondisi jalan Provinsi Jawa Tengah. Tapi pada akhirnya banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan nasional, kabupaten dan desa,” ujar Hanung, Senin (14/12/2020).
Namun, semua aduan masyarakat terkait kondisi jalan rusak tetap dilakukan penanganan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan jalan yang di luar provinsi akan dilakukan koordinasi dengan pihak yang memiliki kewenangan.
“Untuk aduan kondisi jalan rusak yang masuk kewenangan provinsi akan langsung ditangani dengan cepat, kami siaga 24 jam. Sedangkan jalan nasional, kabupaten dan desa akan dikoordinasikan dengan yang memangku kewenangan,” paparnya.
Baca Juga: Pemprov Jateng Aktifkan Dua Tempat Isolasi Terpusat, Kapasitas 1.474 Pasien
Hanung membeberkan, dari total 2.930 aduan yang masuk ada 2.737 laporan penanganan. Dan, 2.246 sudah selesai ditangani dan 67 aduan lainnya sedang dalam proses penanganan. Selain jalan rusak, 193 aduan yang masuk kategori lain-lain juga telah selesai ditangani.
“Kami siapkan petugas yang reaksi cepat untuk penanganan. Ya, sekitar tiga sampai 6 jam sampai di lokasi. Untuk waktu atau durasi penanganan tergantung besar-kecilnya kerusakan. Kalau hanya tambal lubang hari itu bisa langsung jadi. Kami juga bentuk Masyarakat Bina Marga (Masbima) yang juga melakukan penanganan di lapangan,” jelasnya.
Penanganan kondisi jalan rusak, menurutnya, masih menemui beberapa kendala. Hal itu lantaran aduan yang masuk bukan hanya kondisi jalan milik provinsi.
“Iya, itu kendalanya untuk aduan jalan yang di luar kewenangan provinsi. Sebagai solusi kami membentuk grup-grup media sosial untuk melakukan koordinasi,” terang dia.
Hanung berharap, adanya aplikasi Jalan Cantik tersebut dapat mempercepat proses pembanguan terutama infrastruktur jalan di Jawa Tengah. Sehingga, masyarakat diminta pro aktif untuk ikut serta mengontrol dan melaporkan kondisi jalan yang membutuhkan penanganan.
“Harapannya, tidak ada laporan lagi. Artinya semua jalan di Jawa Tengah kondisinya baik semua. Tapi kami minta masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan baik,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Ganjar Targetkan 21,2 Juta Warga Jateng Mendapat Vaksin Covid-19
-
Pemprov Jateng Aktifkan Dua Tempat Isolasi Terpusat, Kapasitas 1.474 Pasien
-
Habib Rizieq Tersangka, MUI Jateng: Tuhan Tunjukkan yang Benar dan Salah
-
Mengejutkan! Ternyata Desa Tertua Di Indonesia Berada Di Jateng
-
Polisi Klaim Pilkada di Jateng Tak Ada yang Melanggar Protokol Kesehatan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB