Suara.com - Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemimpin Boko Haram Nigeria mengatakan, pada Selasa (15/12/2020) bahwa kelompok militan Boko Haram berada di balik penculikan lebih dari 300 anak sekolah, ketika orang tua yang cemas memohon kepada pemerintah untuk menjamin pembebasan mereka.
Murid yang melarikan diri dari penculikan pada Jumat, dengan melompati pagar sekolah menengah Ilmu Pemerintah di negara bagian Katsina di barat laut Nigeria dan melarikan diri melalui hutan, mengatakan para penyerang dipersenjatai dengan senapan serbu Ak-47 dan mengumpulkan korban sebelum memboyong mereka. .
Boko Haram, yang namanya berarti "Pendidikan Barat dilarang" dalam bahasa lokal Hausa, telah melancarkan pemberontakan di timur laut Nigeria sejak 2009 tetapi sebelumnya tidak mengklaim serangan di barat laut.
Klaim dalam rekaman audio tersebut, jika benar, dapat menandai pengaruh yang semakin luas dari kelompok-kelompok yang beroperasi di timur laut Nigeria, kata para analis politik.
Mereka menandakan bahwa para kelompok Boko Haram telah membentuk aliansi dengan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di Sahel, yang selanjutnya dapat mengguncang kestabilan di utara negara berpenduduk paling padat di Afrika yang memainkan peran penting dalam stabilitas regional.
Otoritas negara bagian Katsina mengatakan sekitar 320 anak laki-laki hilang dan pemerintah Nigeria mengatakan telah berbicara dengan para penculik, yang telah meminta tebusan dari setidaknya satu orang tua.
"Kami memohon kepada pemerintah untuk berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan mereka," kata Hajiya Ummi, yang putranya yang berusia 15 tahun, Mujtaba, termasuk di antara mereka yang hilang, mengatakan melalui telepon dari rumahnya di kota Bakori di Katsina.
"Teman-temannya memberitahuku bahwa dia sedang sakit di tempat tidur ketika para bandit menyerang. Dia hampir tidak bisa bergerak tetapi mereka menyeretnya keluar bersama murid-murid yang diculik," katanya,
Klip Audio
Dalam pesan audio yang sampai kepada Reuters melalui pesan WhatsApp, seorang pria yang mengaku sebagai pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau mengatakan: "Kami berada di balik apa yang terjadi di Katsina."
Baca Juga: Bawa Peluncur Roket, Boko Haram Bunuh 60 Orang di Nigeria
"Apa yang terjadi di Katsina dilakukan untuk mempromosikan Islam dan mencegah praktik-praktik yang tidak Islami karena pendidikan Barat bukanlah jenis pendidikan yang diizinkan oleh Allah dan nabi," katanya.
Tidak ada rekaman video yang dirilis dari anak laki-laki yang hilang.
Pria itu tidak memberikan bukti atas pernyataannya. Reuters tidak dapat memverifikasi audio tersebut dan otoritas Nigeria tidak segera berkomentar.
Seorang sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa Boko Haram sendiri tidak terlibat dalam penculikan itu, tetapi para penculik itu bisa saja menjual anak laki-laki itu kepada kelompok teroris itu.
Juru bicara kepresidenan, polisi dan tentara tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Cheta Nwanze, mitra utama di konsultan risiko intelijen SBM yang berbasis di Lagos, mengatakan sebagian besar wilayah barat laut Nigeria adalah ruang tak terkendali di mana senjata dan orang bergerak bebas melintasi perbatasan yang rapuh.
Padai Senin, serangan yang dituduhkan pada Boko Haram menewaskan 28 orang dan membakar 800 rumah di wilayah Diffa selatan di Niger, yang berbatasan dengan Nigeria di utara.
"Ada bahaya bahwa para teroris yang beroperasi di Sahel berpotensi membangun aliansi dengan kelompok-kelompok yang sebelumnya tetap berada di timur laut Nigeria. Itu akan semakin mengguncang kawasan itu," kata Nwanze.
Boko Haram melakukan penculikan tahun 2014 terhadap lebih dari 200 gadis dari sebuah sekolah di kota timur laut Chibok. Sekitar setengah dari gadis-gadis itu telah ditemukan atau dibebaskan, lusinan telah diarak dalam video propaganda, dan beberapa diyakini telah tewas.
Lebih dari 30.000 orang telah tewas sejak Boko Haram memulai pemberontakannya. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Mereka yang Hidupnya Berubah Drastis dan Terusir karena Covid-19
-
Gagal Gagahi Anak Tiri, Kakek Tega Lempar Cucu hingga Tewas
-
Sepuluh Hari Terakhir Yellow Fever Tewaskan 76 Nyawa di Nigeria
-
Duhh! Waspadai Yellow Fever, Demam Kuning Nigeria Sudah Merenggut 76 Nyawa
-
Waspada! Wabah Demam Kuning Telah Menelan Nyawa
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Dicecar KPK soal SK Korupsi Haji, Eks Sekjen Kemenag 'Lempar Bola' ke Dirjen PHU
-
Total 5 Korban Tewas, Balita Ikut jadi 'Tumbal' Terbakarnya Sumur Minyak Ilegal di Blora
-
Gibran Pakai Sarung Tangan Terbalik saat Hendak Panen Lobster Jadi Sorotan, TNI Turun Tangan
-
MAKI Ancam Praperadilankan KPK Jika Tak Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji
-
MAKI Laporkan Eks Menag Gus Yaqut ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengawasan Haji
-
Tragis! Slamet Rahardjo Tewas Tenggelam di Cilincing
-
THR Haram di Kemnaker? KPK Usut Dugaan Korupsi Sistematis Libatkan Puluhan Pegawai!
-
Kualat! Gasak Motor Emak-emak usai Bebas, 2 Residivis di Jakbar Dicokok Lagi Asyik Main Judol
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Foto-foto Istri Pejabat Kemenag yang Diduga Dapat Fasilitas Negara saat Pergi Haji di Tangan KPK