Suara.com - Di dunia kesehatan, untuk menjadi seorang dokter apalagi dokter spesialis, jelas membutuhkan waktu belajar yang tidak sedikit.
Sebab, dokter yang bertugas mengobati pasien harus betul-betul paham dengan dunia kesehatan karena jika tidak, akibatnya bisa fatal.
Belum lama ini, jagat media sosial Twitter dihebohkan dengan terungkapnya seorang dokter diduga abal-abal yang mengaku spesialis kulit dan kelamin.
Dokter bernama Edwin Nafisa tersebut kedoknya dibongkar oleh seorang warganet pemilik akun Twitter @ariftri, Minggu (20/12/2020).
"Tolong ya linimasa, kalau berobat perhatikan lagi nama dokternya, cari di https://kki.go.id , ada ga namanya, perhatikan juga gelarnya, rasional apa gak," tulis akun @ariftri dikutip Suara.com.
Dokter tersebut memiliki dua gelar spesialis dan sederet gelar pendidikan lainnya hingga memperpanjang namanya. Namun demikian, namanya tidak ditemukan di aplikasi cek dokter teregistrasi.
Dalam unggahan @ariftri, nama dokter diduga palsu tersebut cukup menarik perhatian lantaran titelnya yang panjang yakni Dr. dr. Erwin Nafisa Sp.An, M.Kes, MARS, Sp.DV, FINSDV.
Menurut pengunggah, untuk menyelesaikan pendidikan spesialis anestesi (Sp.An) membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Anehnya, dokter Erwin justru mengambil kuliah di bidang utama (Sp.DV).
"Oke berikutnya Dr. (Doktor), M.Kes (Magister Kesehatan), MARS (Magister Administrasi Rumah Sakit) ya udah sih, semua orang bisa kok ambil ini, ga masalah, tinggal cek di https://pddikti.kemdikbud.go.id kalau benar pernah sekolah pasti ada datanya," imbuh @ariftri.
Baca Juga: Nomor WA Diblokir Mantan Kekasih, Pria Ini Beri Balasan Cerdas
Keanehan semakin terkuak karena saat dicek @ariftri di data PDDikti, nama dokter tersebut tidak ditemukan.
Dokter itu bahkan mencatut sejumlah informasi yang berbeda-beda di masing-masing akun medsosnya, termasuk LinkedIn.
"Tadi IG kerja di RSCM di Linkedin kerja di Surabaya, yaaaa gimana yaaa Oke, Gelar S2 di UGM itu pake bahasa Inggris kecuali beberapa prodi, dan ilmu science gelarnya dapetnya MSc, dia nulisnya M.Kes, ga sinkron lagi ya kan," sambungnya.
Lebih mencengangkan lagi, dokter palsu tersebut juga menyebut menyelesaikan studi spesialis anestesi hanya dengan waktu 2 tahun saja.
"Berani sekali menulisnya FINSDV, Fellow of The Indonesia Society of Dermatology and Venereology, Gelar ini diberikan kepada dokter kulit dan kelamin yang sudah memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu kulit dan kelamin di Indonesia, denger2 yg udah >10 thn," kata @ariftri.
Oleh sebab itu, masyarakat awam diminta untuk berhati-hati ketika sedang berobat dan disarankan untuk memastikan kebenaran dokter yang akan menanganinya.
Berita Terkait
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Bukan Sekadar Tren Viral: Memahami Kekuatan Pop Culture di Era Digital
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
Kantung Mata Hitam dan Kendur Bikin Terlihat Lebih Tua, Bisakah Dihilangkan? Ini Kata Dokter
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra