Suara.com - Polisi sedang menyelidiki beredarnya video puluhan ribu paket bantuan sosial (bansos) Corona yang disebut sudah kedaluwarsa di gudang PT Galasari Gunung Sejahtera di Jalan Pulo Buaran II Blok N1-N3, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Suara.com pun sempat berkunjung ke penyimpanan paket bansos tersebut, siang tadi. Namun, setelah melakukan pantauan langsung terlihat Gudang N-3 ini tertutup, dan tidak mengizinkan orang untuk masuk.
“Enggak boleh masuk, kemarin aja ada orang ramai mau ngecek enggak boleh masuk,” kata Han salah seorang pengelola gudang di lokasi.
Dari keterangan yang didapatkan, ternyata gudang ini sebelumnya memang sempat bekerja sama dengan pemerintah sebagai penyalur bansos Corona. Namun, dibatalkan setelah gudang tersebut tidak lolos SPK.
“Gudang ini bukan gudang bansos, sempat tapi gagal. Soalnya kami enggak lolos SPK," kata dia.
Lebih lanjut, Han juga menjelaskan bahwa paket yang gagal dijadikan bansos ini dijual lagi, dengan harga retail.
“Ya sekarang kami jual lagi barangnya, cuma sekarang kami jual retail. Kemarin sudah laku beberapa ribu paket,” kata dia.
Di sekitaran Kawasan Industri memang terdapat beberapa gudang bansos yang akan disuplai untuk daerah Jakara dan sekitarnya. Informasi terkait pengadaan bansos di gudang N3 ini cukup simpang siur. Sebab berdasarkan penjelasan dari pengelola gudang tersebut, memang tidak ada dana yang masuk ke perusahaan mereka.
Namun, keterangan tersebut berbeda dengan warga.
Salah seorang warga mengatakan bahwa gudang N3 ini sempat berjalan di bulan pertama, namun sampai sekarang tidak jelas informasinya, karena tidak ada proses keluar-masuknya paket bansos.
Baca Juga: Namanya Terseret Kasus Korupsi Bansos, Gibran Minta Kaesang Transfer Uang
“Iya yang blok N itu beku itu, jalan sebulan awal doang sekarang mah enggak, kalau gudang yang ini (GMPI) emang lagi libur sampai tanggal 9 Januari kalau enggak salah, tapi gudang blok N itu kelamaan libur kayanya” ungkap Warsono, salah seorang warga.
Hoaks
Polisi mengungkapkan beredarnya video terkait bansos Covid-19 dari pemerintah yang dilaporkan kedaluwarsa di dalam gudang Kawasan Industri Pulogadung merupakan kabar bohong alias hoaks.
"Informasi jika barang itu kedaluwarsa, sama sekali tidak benar," kata Kanit Reskrim Polsek Cakung Iptu Stevanus Leonard Johannes seperti dikutip Antara, Selasa.
Kesimpulan itu didapat polisi setelah jajarannya melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi yang berasal dari pemilik, pegawai, dan petugas keamanan gudang.
Dari rangkaian pemeriksaan keterangan saksi dan lokasi kejadian selama dua hari sejak tayangan video tersebut viral, Senin (21/12), polisi memastikan bahwa barang itu tidak ada yang kedaluwarsa.
Hasil keterangan saksi pun mengungkapkan bahwa 40 ribu karung masing-masing berisi beras sepuluh kilogram, mie instan sepuluh bungkus, sarden kecil sembilan kaleng, minyak goreng dua liter serta saus sambal satu botol tidak ada satupun yang kedaluwarsa.
"Setelah kita cek, kita undang pemiliknya, karyawan dan sekuriti, ternyata ini barang yang batal dijadikan bansos, sehingga harus dijual ke pedagang supaya tidak rugi," katanya.
Stevanus mengatakan barang tersebut sudah ada yang membeli dari kalangan pengusaha sembako.
"Soal penumpukan itu sebenarnya sudah ada pembeli, mau dibayar per 10 ribu paket," katanya.
Terkait pelaku penyebaran video bohong tersebut, polisi akan melakukan pemanggilan dan meminta keterangan yang bersangkutan apabila muncul laporan dari pihak yang merasa dirugikan.
"Kalau ada laporan dari yang dirugikan, kita pasti panggil penyebar videonya untuk dimintai keterangannya," katanya.
Sebelumnya, tersebar informasi seputar barang bansos yang terbengkalai itu beredar melalui rekaman video berdurasi 12 detik melalui media sosial.
Dalam rekaman itu tampak ribuan karung bercorak merah dan putih menumpuk hingga memenuhi setiap sudut bangunan gudang dengan luas ruangan sekitar 400 meter persegi. (Anggie Rizki Govaldi)
Berita Terkait
-
Viral Polsek Cakung Minta Uang Tebusan usai Tahan Mahasiswa Pendemo Tolak RUU TNI, Kapolres: Hoaks!
-
Polsek Cakung Diduga Minta Uang Tebusan usai Tahan 5 Mahasiswa, Ajudan Prabowo Turun Tangan
-
Viral Mahasiswa Universitas Mustopo Ditahan di Polsek Cakung, Diminta Tebusan Rp12 Juta?
-
Lagi Tunggu Guru Ngaji Datang, Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek
-
RPHU Pulo Gadung Ditutup Ormas Secara Sepihak, Pedagang Ayam Potong Protes
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan
-
Mendadak Menkeu Purbaya Disebut Punya Kecerdasan seperti BJ Habibie Gara-gara Ini
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Terungkap! Ini Alasan Prabowo Rahasiakan Sosok Menko Polhukam Definitif Pengganti Budi Gunawan
-
JK Ungkap Dua Masalah Perjanjian Damai Helsinki yang Belum Tuntas: Lahan dan Bendera Aceh
-
TNI AL Pesan 2 Kapal Selam Scorpene Prancis, Pertimbangkan Beli Unit Tambahan dari China
-
Dinilai Kejahatan Serius, Kubu OC Kaligis Bongkar Dugaan Tambang Ilegal di Haltim
-
Lisa Mariana Soal Aliran Dana dari RK: Waktu Itu Beliau Masih Menjabat, Saya Pikir Banyak Uang
-
KKP Siapkan 17 'Harta Karun' untuk Selamatkan Bumi dan Ekonomi
-
Tangis Lisa Mariana Pecah di Bareskrim, Klaim Anaknya Ada Kemiripan DNA dengan Ridwan Kamil