Suara.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito memberikan perkembangan kasus Covid-19 dalam Konferensi Pers di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (24/12/2020).
Dalam konferensi tersebut, Wiku memperingatkan masyarakat terkait memburuknya tren penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
Hal ini dikarenakan jumlah kasus aktif Covid-19 secara nasional terus meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir.
Ada sebanyak 108.269 jumlah kasus aktif, 7.199 penambahan kasus positif, 563.980 kasus sembuh, dan 20.589 kasus meninggal.
Menurut Wiku penambahan kasus terjadi karena sejumlah daerah tidak mematuhi protokol kesehatan dan selalu terjadi sesudah libur panjang.
Wiku menyebut itu adalah bukti bahwa masyarakat masih ceroboh dengan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
"Ini adalah bukti masyarakat masih ceroboh. Sehingga mereka membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi yang belum berakhir ini. Jika keadaan ini terus berlangsung, ini seperti kondisi di mana masyarakat menggali kuburnya sendiri," tutur Wiku Adisasmito.
Apalagi momen libur natal dan tahun baru saat ini sedang berlangsung. Banyak masyarakat yang kemudian libur ke luar kota, dan memungkinkan dapat membuat kasus baru bermunculan.
"Libur yang sedang berjalan ini dapat menjadi pembuktian bagi seluruh masyarakat untuk dapat belajar dari pengalaman buruk sebelumnya," jelas Wiku.
Baca Juga: Hotman Paris Serukan Deportasi Bule Tak Pakai Masker di Bali
Akibat pernyataan juru bicara Satgas Covid-19 tersebut, tak sedikit masyarakat yang berkomentar. Mereka menganggap pemerintah seperti lempar tanggung jawab dan kesalahan ke masyarakat.
Hal itu pun ramai diperbincangkan warganet Twitter, setelah salah satu portal berita mengunggah artikel tentang pernyataan Wiku Adisasmito soal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Rakyat lagi yang disalahkan. Lalu siapa yg kemarin ngotot PILKADA?," ujar akun @Mah***.
"Prof Wiku harus mencabut ucapannya. Masak nyalah-nyalahin masyarakat sih? Regulatornya ke mana? Mengapa sampai masyarakat bisa disalahkan ya? Masyarakat mah ikut aja, kalau melanggar dan tidak ditindak siapa yang salah? Hadeuh," komentar akun @show***.
"Publik kan sudah ngeingetin Pilkada dan lainnya dibatal dulu jangan dipaksakan sebelum melandai tapi yang heboh buzzer bilang ke kita enggak inilah itulah, ya sudah kita diam. Pas muncul klaster baru kita juga yg disalahkan (lagi). Enggak tahu mau komen apa lagi," tutur akun @Budia***.
"Sudah disuruh nyoblos berkerumun, hasil coblosan nanti yang jadi juga para koruptor, benar-benar menggali kuburan sendiri kita ini pak, maafkan hamba, hamba pantas mati," celetuk akun @ainu***.
Tag
Berita Terkait
-
Pasien Sembuh Covid-19 di Lampung Capai 70 Persen
-
Selain Nakes, Ini Kelompok yang Diprioritaskan Mendapat Vaksin Covid-19
-
Hotman Paris Serukan Deportasi Bule Tak Pakai Masker di Bali
-
Viral! Nomor HP Istri Tampil di Adegan Sinetron, Suami Bertindak
-
Bikin Tepuk Jidat! Wanita Ngambek Pacarnya Selingkuh, Padahal Cuma Mimpi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial