Suara.com - Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menambah rumah sakit untuk rujukan pasien Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan rumah sakit rujukan lantaran kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan.
"Dari beberapa rumah sakit yang memang sudah jadi RS rujukan Covid-19 diutamakan nambah dulu. Mungkin nanti akan ada RS yang sebelumnya belum jadi rujukan Covid-19, berproses menjadi RS Covid-19," uja Dwi saat dihubungi wartawan, Sabtu (26/12/2020).
Dwi menuturkan, nantinya sebelum menjadi rumah sakit Covid-19, RS harus mengatur zonasi baik dari pengaturan layanan pasien, sisi bangunan dan alur keluar masuk pasien dan petugas.
"Kan mereka (RS) harus atur zonasi biar nanti pasien Covid-19 ditaruh di area mana di RS itu. Kan tidak boleh bercampur dengan layanan non covid. Itu harus mengatur secara fisik bangunannya. Alur keluar masuk jalan petugas. Keluar masuk jalannya pasien" ucap dia.
"Misalnya ruang darurat untuk covid ke ruang rawat covid, lift mana yang boleh dipakai, bagaimana mensterilkan area kalau pasien mau lewat. Nah itu bagian dari RS rujukan Covid-19 yang masih ada layanan non-covid," sambungnya.
Selain itu, rumah sakit rujukan Covid-19 kata Dwi, harus juga mempersiapkan kapan waktu para tenaga medis yang bertugas untuk menangani pasien corona dan bukan.
"Termasuk tenaga yang ngurusin covid tetap ditugaskan Covid. Nggak mondar mandir. Dia hari ini dinas untul covid besok dia non covid. Diatur berapa yang masuk tim covid. Diatur. Setelah sekian Minggu dia bertugas baru dirotasi ke layanan non covid," katanya
Untuk diketahui, data per 25 Desember 2020, sebanyak 6.984 tempat tidur isolasi tersedia di seluruh RS rujukan Covid-19 di Jakarta. Kemudian tempat tidur di ICU yakni sebanyak 930 ranjang.
Baca Juga: Waduh, RS Rujukan Pasien Covid-19 di Jombang Sudah Over Kapasitas
Berita Terkait
-
Waduh, RS Rujukan Pasien Covid-19 di Jombang Sudah Over Kapasitas
-
RS Rujukan Covid-19 di Surabaya Hampir Penuh, Wali Kota Risma Minta Ini
-
Pasien Covid-19 di Banyumas Tak Tertampung, Pemkab Siapkan Rumah Karantina
-
Anies: Persentase Keterpakaian Tempat Tidur Isolasi dan ICU di DKI Naik
-
RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Membludak, Dampak Libur Panjang
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi