Suara.com - Jumlah warga Singapura yang dinyatakan positif covid-19 ketika sedang menjalani karantina di hotel mewah bertambah 1, dan totalnya kini mencapai 14 orang.
Menyadur Strait Times Sabtu (26/12), penyelidikan sedang dikembangkan terkait kasus baru tersebut.
Penyelidikan itu terutama ditujukan untuk mengetahui, apakah satu warga ini terkait dengan 13 warga asing lain yang lebih dulu positif corona.
Kasus ini menjadi sangat unik, karena mereka memiliki genom virus yang sama. Padahal, masing-masing pasien datang dari latar belakang 10 negara yang berbeda.
Kesimpulan sementara, semua pasien ini terinfeksi dari satu sumber dan bisa saja terjadi di hotel itu sendiri.
Departeman kesehatan mengatakan pada hari Jumat bahwa warga ini memiliki hasil tes negatif selama tes swab tanggal 19 dan 21 Desember. Dia juga tidak memiliki gejala Covid-19.
"Dia diswab lagi setelah menyelesaikan karantina di rumah pada hari Kamis, dan pulang setelah tes. (Namun) hasil tesnya kembali positif malam itu dan dia dibawa ke rumah sakit keesokan harinya," kata kementerian.
Ahli Penyakit Menular, Profesor Ooi Eng Eong dari Duke-NUS Medical School, menyarankan agar penularan di hotel mewah ini diselidiki dan prosedur operasi standar harus diaudit.
"Pemerintah mengambil pandangan serius terhadap setiap pelanggaran dalam protokol dan akan menyelidiki dan mengambil tindakan jika ada ketidakpatuhan."
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Sampai Singapura, Ini Strategi Menkes Budi Gunadi
Dalam sebuah pelatihan, Associate Professor Hsu Liyang dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock, dan ahli penyakit menular lainnya mengatakan kemungkinan penularan bisa saja terjadi melalui seprai dan handuk hotel.
"Sebuah sumber tunggal untuk penyebaran virus (itu) tidak mungkin. Jika mereka tidak bertemu satu sama lain, maka bisa jadi staf hotel atau fomites (objek) yang membentuk rantai transmisi."
"Apakah penyebarannya bisa melalui handuk dan seprai akan tergantung pada bagaimana ini didistribusikan setelah dibersihkan", katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?