Suara.com - Seorang perawat di Jerman harus dilarikan ke rumah sakit setelah secara tidak sengaja mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 lima kali lipat dari dosis yang disarankan.
Menyadur The Sun, Rabu (30/12/2020) delapan perawat yang bekerja di sebuah panti jompo di Stralsund, Jerman utara, diberi vaksin BioNTech/Pfizer pada hari Minggu, namun karena kelalaian dalam pengawasan mereka overdosis.
Dari tujuh pria dan satu wanita yang menerima terlalu banyak vaksin virus corona tersebut, empat dilarikan ke rumah sakit dengan gejala mirip flu.
Stefan Kerth, administrator distrik Vorpommern-Rügen tempat panti jompo itu berada, mengatakan insiden tersebut terjadi karena kesalahan individu. "Saya sangat menyesali kejadian itu," katanya.
"Kasus ini disebabkan oleh kesalahan individu. Saya berharap semua yang terkena tidak mengalami efek samping yang serius." sambungnya.
Setiap botol berisi lima dosis vaksin - dan seharusnya ditakar sesuai dengan rekomendasi yang diberikan sebelum digunakan.
BioNTech sebelumnya telah menyatakan bahwa selama fase pertama penelitian, pemberian dosis yang lebih besar tidak menimbulkan konsekuensi yang serius.
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah Uni Eropa meluncurkan vaksin virus corona untuk negara anggotanya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengungkapkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech kini telah dikirimkan ke semua 27 negara anggota.
Baca Juga: Tanggapan FPI yang Ternyata Markasnya Didatangi Perempuan Mata-mata Jerman
Beberapa negara mulai menjalankan proses vaksinasi pada hari Sabtu dengan mengatakan mereka tidak siap menunggu hari lain.
Program vaksinasi tersebut dilakukan tiga minggu setelah vaksin pertama diberikan kepada seorang pasien di Inggris.
European Medicines Agency menyetujui vaksin buatan Pfizer/BioNTech tersebut pada 21 Desember dan ingin semua orang dewasa divaksinasi pada akhir tahun depan.
Bos rumah sakit bahkan telah meminta dokter dan perawat untuk menundan masa pensiun mereka untuk membantu upaya vaksinasi.
Negara-negara Uni Eropa telah mencatat setidaknya 16 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 336.000 kematian akibat virus tersebut.
Uni Eropa sangat berharap jika dengan vaksin ini membuka peluang terbaik untuk kembali ke kehidupan normal seperti sebelum pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla