Suara.com - Amerika Serikat menuntut pembebasan seorang dokter Muslim Uighur yang menurut kerabatnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di China yang dituduh terkait terorisme.
Menyadur Al Jazeera, Kamis (31/12/2020) putri dari seorang dokter bernama Gulshan Abbas mengatakan dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan dengan Komisi Eksekutif Kongres AS untuk China (CECC) bahwa keluarga tersebut baru-baru ini mengetahui ibunya menerima hukuman pada Maret tahun lalu atas tuduhan terkait terorisme setelah menghilang pada September 2018.
Di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Abbas dijatuhi hukuman atas kejahatan gabungan dengan organisasi teroris, membantu kegiatan teroris dan membuat kerumunan untuk mengganggu ketertiban sosial.
"Kami mendesak politisi tertentu di Amerika Serikat untuk menghormati fakta dan berhenti membuat kebohongan dan memfitnah China," kata juru bicara Wang Wenbin dalam konferensi pers.
Putri Abbas, Ziba Murat, menyebut tuduhan itu tidak masuk akal. Sedangkan adik Abbas, Rushan Abbas, mengatakan mereka berasal dari aktivis yang tinggal di AS.
"Kami telah berkomitmen untuk bekerja untuk membela hak-hak rakyat kami dan membela keadilan, dan sekarang saudara perempuan kami ditolak keadilan," kata Rushan.
Dalam sebuah tweet, asisten menteri luar negeri AS untuk demokrasi, hak asasi manusia dan tenaga kerja, Robert Destro, mengatakan Gulshan Abbas harus dibebaskan.
"Penghilangan paksa, penahanan dan hukuman keras oleh PKC [Partai Komunis China] adalah bukti dari sebuah keluarga yang menderita akibat berbicara menentang pemerintah yang tidak menghormati hak asasi manusia," kata Destro.
Ziba Murat mengatakan dia tidak bisa mengungkapkan sumber informasi tentang hukuman untuk melindungi identitas mereka.
Baca Juga: Cuma Jualan Indomie di Amerika Serikat, Pria Ini Untung Jutaan
"Kami baru mengetahui bahwa dia dijatuhi hukuman 20 tahun, dan kami berusaha mendapatkan lebih banyak informasi." ujar Murat.
"Ibu saya adalah seorang profesional medis, non-politik, orang baik yang telah menghabiskan hidupnya membantu orang," sambungnya.
Murat menambahkan bahwa ibunya dalam kondisi kesehatan yang rentan dan menderita berbagai penyakit termasuk tekanan darah tinggi.
Ketua CECC, James McGovern, menyebut hukuman bagi anggota keluarga yang tidak bersalah tersebut sebagai upaya untuk membungkam kebebasan berekspresi.
McGovern juga mengatakan hukuman tersebut juga bagian dari penganiayaan massal terhadap orang-orang Uighur di China.
China telah dikritik di Dewan Hak Asasi Manusia PBB karena penahanan sewenang-wenang dan pembatasan kebebasan pergerakan Muslim Uighur di Xinjiang.
Menurut saksi mata dan aktivis hak asasi manusia, setidaknya satu juta orang Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya ditahan di kamp-kamp penahanan.
China telah menolak kritik tersebut, dan mengatakan kamp tersebut adalah sekolah kejuruan tempat belajar keterampilan baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih