Suara.com - Menteri luar negeri dari lima negara bergabung untuk menekan Iran agar meningkatkan transparansi dalam penyelidikan kecelakaan pesawat yang menjadi korban penembakan di Ukraina.
Menyadur The Sky News, Senin (11/1/2021) Menteri Luar Negeri dari Kanada, Ukraina, Swedia, Afghanistan, dan Inggris mengadakan pertemuan di London untuk menyusun strategi guna menekan Iran.
Kelima pejabat negara tersebut bertemu untuk menemukan jalan guna membujuk Teheran agar memberi akses penuh seputar penembakan yang tidak disengaja yang menimpa pesawat Ukraine International Airlines di wilayah udara Iran setahun yang lalu.
Lima pejabat negara tersebut juga membahas mengenai bantuan dan kompensasi bagi keluarga para korban kecelakaan pesawat tersebut.
Kecelakaan yang menewaskan 176 orang tersebut kebanyakan berasal dari lima negara itu.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut mengatakan mereka sedang mencari "penjelasan yang lengkap dan menyeluruh. "Termasuk langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi." jelas kelima negara tersebut.
"Negara kami akan meminta pertanggungjawaban Iran untuk memberikan keadilan dan memastikan Iran membuat reparasi penuh kepada keluarga para korban dan negara-negara yang terkena dampak." ujarnya.
Di Teheran, jaksa militer Gholam Abbas Torki mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa 10 perwira Pengawal Revolusi telah dikenakan tindakan disipliner.
Tindakan tersebut termasuk pemecatan atau penurunan pangkat, dan mereka akan segera diadili. Namun tidak dijelaskan kapan akan dilakukan.
Baca Juga: Kapal Tanker Berbendera Korsel Ditahan Iran, Salah Satu WNI Jadi Awaknya
Pengawal Revolusi mengatakan mereka salah menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines tak lama setelah
lepas landas.
Pasukan Iran salah mengira jika pesawat itu sebagai rudal. Insiden itu terjadi pada saat hubungan Iran dan Amerika Serikat panas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Pekan lalu, Iran mengatakan telah mengalokasikan 150.000 dolar (Rp 2,1 miliar) untuk keluarga yang ditinggalkan korban.
Ukraina juga sudah mendesak Iran untuk segera membayar kompensasi penuh kepada keluarga, tanpa menyebutkan jumlahnya.
Dikutip dari Associated Press, Sabtu (11/1/2020), militer Iran melalui keterangan resminya mengakui atas kekeliruan yang terjadi hingga menyebabkan 176 penumpang pesawat tewas.
Mereka menduga pesawat Ukraina tersebut sebagai target musuh lantaran terbang menuju ke pusat militer sensitif Garda Revolusi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?