Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut kerja yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan mulai terlihat. Salah satunya dalam mengatasi persoalan kemacetan di Ibu Kota.
Hal ini disampaikan Riza sekaligus menanggapi hasil survei yang menyebut DKI Jakarta telah keluar dari kota termacet di dunia versi tom tom traffic index. Dari 416 kota, ibu kota Indonesia kini menempati peringkat ke 31 dengan tingkat kemacetan mencapai 36 persen.
Berdasarkan laman tom tom, Jakarta sudah masuk 10 besar kota termacet sejak tahun 2017. Dari peringkat empat, lama kelamaan angkanya membaik jadi urutan tujuh di 2018, 10 saat 2019 dan terakhir tahun 2020 keluar jadi 31.
"Pak Anies melakukan beberapa terobosan dan kebijakan yang alhamdulillah secara perlahan mulai terlihat hasilnya," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Tak hanya itu, politisi Gerindra ini juga menyebut kemacetan yang diklaim berkurang ini juga karena partisipasi dari masyarakat. Diiringi dengan kebijakan yang dibuat, maka lalu lintas sekarang menjadi lebih lancar.
"Ini berkat kerja sama dari seluruh jajaran instansi dan semua masyarakat, semua bersama sama dengan Pemprov dan Dishub dan semuanya yang membantu berupaya agara Jakarta ke depan terbebas," tuturnya.
Ia meyakini hasil positif ini akan terus berlanjut ke depannya. Bahkan di akhir jabatan Anies dan dirinya, Jakarta akan semakin menjauh dari predikat kota termacet di dunia.
"Mudah-mudahan dua tahun ke depan kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Wagub DKI: TPU Srengseng Sawah Sudah Terima Pemakaman Jenazah Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam