Suara.com - Kamala Harris mengukir sejarah sebagai wanita yang menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat keturunan Asia pertama.
Menyadur BBC News, Kamis (21/1/2021) Kamala Harris dilantik tepat sebelum Joe Biden diambil sumpahnya untuk menjadi presiden Paman Sam ke-46, menggantikan Donald Trump.
Kamala Harris, yang merupakan wanita keturunan India-Jamaika, awalnya mencalonkan diri sebagai nominasi dari Partai Demokrat.
Tapi Biden memenangkan perlombaan dan memilih Harris sebagai pasangannya, menggambarkannya sebagai "pejuang tak kenal takut untuk si kecil".
Sebelum mengambil sumpah di Capitol, Harris memberi penghormatan kepada para wanita yang lahir sebelum dia menjadi wapres. "Saya berdiri di atas bahu mereka," katanya dalam sebuah video.
Eugene Goodman, petugas polisi Capitol yang dipuji sebagai pahlawan karena mengusir massa pro-Trump dari Gedung Senat saat insiden 6 Januari, mengawal Harris pada pelantikan.
Siapakah Kamala Harris?
Wanita berusia 56 tahun tersebut lahir di Oakland, California, dari dua orang tua imigran: seorang ibu kelahiran India dan ayah kelahiran Jamaika.
Dia kuliah di Howard University, salah satu perguruan tinggi dan universitas kulit hitam terkemuka dalam sejarah bangsa. Dia menggambarkan waktunya di sana sebagai salah satu pengalaman paling formatif dalam hidupnya.
Baca Juga: Berbusana Hitam dan Merah, Lady Gaga Tampil Menawan di Pelantikan Joe Biden
Harris mengatakan dia selalu nyaman dengan identitasnya dan hanya menggambarkan dirinya sebagai "orang Amerika".
Setelah empat tahun di Howard, Harris melanjutkan gelar hukumnya di Universitas California, Hastings, dan memulai kariernya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.
Dia menjadi jaksa tertinggi wilayah San Francisco pada tahun 2003, sebelum terpilih sebagai wanita pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai jaksa agung California.
Dalam hampir dua masa jabatannya sebagai jaksa agung, Harris mendapatkan reputasi sebagai salah satu bintang Partai Demokrat yang sedang naik daun, menggunakan momentum ini untuk mendorongnya ke pemilihan sebagai senator junior AS California pada tahun 2017.
Harris meluncurkan pencalonannya sebagai presiden kepada lebih dari 20.000 orang di Oakland pada awal 2019.
Tapi ia gagal mengartikulasikan alasan yang jelas untuk kampanyenya, dan memberikan jawaban yang membingungkan untuk pertanyaan di bidang kebijakan utama seperti perawatan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
Aksi Kamisan ke-880: Tanpa Keberanian untuk Mengingat Luka, Bangsa Ini Hanya Akan Mewariskan Trauma
-
Prabowo Bakal Teken Perpres Tata Kelola MBG, Puan: Jangan Sampai MBG Bermasalah Lagi di Lapangan
-
Ucapan Ultah Nyeleneh PSI untuk Wapres Gibran, Diduga Ulah Kaesang Pangarep
-
Shutdown AS Terjadi Lagi! Inilah 7 Fakta Penting yang Harus Anda Tahu
-
Sherly Tjoanda Buktikan Diri, Pertumbuhan Ekonomi Malut Melejit Tertinggi se-Indonesia
-
Gercep! Buntut Keracunan Massal, Presiden Prabowo 'Ketok Palu' Aturan Baru MBG Sebelum 5 Oktober
-
Vivo dan BP AKR Batal Beli BBM Pertamina, Protes Kandungan Etanol