Suara.com - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai Permadi Arya alias Abu Janda sudah terlalu banyak mengeluarkan pernyataan yang meresahkan dan menyakiti hati masyarakat terutama umat Islam. Bahkan, dia menilai Abu Janda terkesan sebagai orang yang dipelihara pemerintah.
Terbaru, melalui cuitannya di media sosial, Abu Janda diduga mengeluarkan kata-kata rasisme kepada mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Lantaran itu, Anwar menilai langkah tepat diambil Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) dengan melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri, terkait cuitannya itu lantaran adanya unsur SARA.
Dia menilai, Polri sebagai aparat penegak hukum sepatutnya menindaklanjuti dengan cepat.
"Tapi, dalam faktanya pihak kepolisian tetap tidak dan belum melakukan apa-apa terhadap yang bersangkutan. Sehingga, terkesan bahwa Abu Janda ini adalah orang yang dipelihara oleh pihak pemerintah dan pihak kepolisian untuk mengobok-obok umat Islam," ungkap Anwar kepada Suara.com, Sabtu (30/1/2021).
Bukan tanpa alasan, Polri dianggap menyepelekan tindakan Abu Janda dalam setiap cuitannya itu.
Lantaran, sudah berapa banyak laporan masyarakat yang masuk ke polisi untuk Abu Janda diproses hukum.
"Bukan tidak ada dasarnya karena kalau ada orang lain yang melakukan hal yang serupa pihak kepolisian cepat sekali menangkap dan memprosesnya," ucapnya.
Dia bahkan mengemukakan, dugaan yang menyiratkan kesan kuat jika Abu Janda dilindungi pemerintah dan kepolisian selama ini.
Baca Juga: Abu Janda Dipanggil Polisi Terkait Kasus Perkataan Islam Arogan
"Sementara kalau yang bersangkutan yang melakukannya, yang bersangkutan kita lihat tetap merdeka dan bebas untuk cuap-cuap. Sehingga terkesan yang bersangkutan adalah orang yang dilindungi oleh pemerintah dan kepolisian sehingga yang bersangkutan tidak terjamah oleh hukum," ucapnya.
Menurut Anwar, kasus Abu Janda ini, akan menjadi tantangan untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Masyarakat, kata Anwar, akan menilai kinerja orang nomor satu di korps bhayangkara itu, apakah mampu menindak lanjuti keresahan publik atas tingkah laku Abu Janda yang dianggap meresahkan melalui cuitannya di media sosial.
Anwar pun meyakini Jenderal Listyo tak akan hanya berdiam diri.
"Untuk itu kita tunggu dan lihat saja sikap dan tindakan dari kapolri. Saya yakin sebagai kapolri baru (Jenderal Listyo Sigit) tentu akan bersikap dan tidak akan berdiam diri saja," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris