Suara.com - Sejumlah relawan terus datang membantu warga yang menjadi korban gempa dahsyat berkekuatan 6,2 Magnitudo di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Mereka rela tinggalkan keluarga di rumah membantu korban yang kesulitan.
Salah satunya seperti apa yang dilakukan Siti Maryam atau akrab disapa Ceu Maryam. Dirinya rela tinggalkan suami dan anak-anaknya di Sukabumi menuju Sulawesi Barat untuk membantu korban gempa.
Ceu Maryam menceritakan, tiga hari pascagempa dia tiba di Sulbar. Kala itu relawan yang ada pun terbatas untuk membantu korban. Ia pun mengaku sempat merasa sedih.
"Awal-awal sedih banget kita cuma beberapa orang dan tiap (hari) harus siapkan 500 porsi makanan untuk penyintas," kata Ceu Maryam ditemui di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (31/1/2021).
Kemudian selang berjalannya waktu relawan mulai berdatangan membantu termasuk warga lokal itu sendiri. 500 porsi makanan siap santap setiap harinya dibagikan dari dapur umum yang dikomandoi Ceu Maryam.
Ceu Maryam mengaku sudah 8 tahun lamanya bergelut menjadi relawan. Terutama di lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT. Awalnya ia mengaku hanya ikut-ikutan saja sampai akhirnya tercemplung dan bahkan sampai meninggalkan pekerjaan tetapnya sebagai sekuriti.
Sementara itu, Komandan Posko Induk ACT Sulbar, Lukman Solehudin, mengatakan, sejauh ini di ACT sendiri tergabung 250 relawan dari berbagai daerah. Masing-masing relawan di tempatkan di sejumlah posko.
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah