Suara.com - Hasil Survei Indikator Politik Indonesia menyebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo menurun.
"Kalau kami cek meskipun masih puas terhadap kinerja Presiden, tapi tingkat ketidakpuasan mengalami kenaikan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam Rilis Indikator secara virtual, Senin (8/2/2021).
Bahkan ia menyebut tingkat kepuasan terhadap Jokowi terendah pada Juni 2016 dan belum pernah di angka di bawah 65 persen. Namun selama setahun terakhir, tingkat ketidakpuasaan terhadap Jokowi mengalami kenaikan dari 28 persen sekarang menjadi 35,6 persen.
"Titik terendah tingkat kepuasan terhadap Jokowi terutama ini, bahkan sejak Juni 2016. Sekarang ini 62,9 persen," ucap dia.
Burhanuddin menuturkan, meski penurunan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi tidak terlalu signifikan. Jokowi harus mengantisipasi hal tersebut.
"Meskipun tentu tidak terlalu signifikan, tapi cukup lumayan turun 68,3 persen jadi 62,9 persen. Tapi tren ini kalau tidak diantisipasi oleh Presiden itu bisa jadi alarm, karena sebagian dari pendukung loyalnya sudah mulai bergeser," ujarnya.
Tak hanya itu, Burhanuddin menuturkan angka 60 persen tingkat kepuasan terhadap Jokowi dipengaruhi tingkat partisipan dari pendukung Jokowi. Sementara ketidakpuasan terhadap Jokowi berasal dari pendukung Prabowo Subianto.
"Kalau ada yang bertanya kok masih 60 persen? kami punya paper ini berkaitan dengan sikap partisan. Jadi salah satunya orang puas tidak puas itu ditentukan oleh pilihan di 2019. Orang pendukung Jokowi cenderung puas terhadap kinerja presiden, pendukung Prabowo cenderung tidak puas meskipun Prabowo sudah menjadi bagian pemerintah," tuturnya.
Survei Indikator Politik Indonesia tersebut digelar pada 1-3 Februari 2021 dan dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 1200 responden dipilih secara acak.
Baca Juga: CEK FAKTA: Gambar Uang Rp 100 Kini Diganti Pakai Foto Jokowi?
Dalam survei tersebut, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error -MoE) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka