Suara.com - Seorang profesor universitas matematika di Singapura tidak sadar jika ia berbicara selama 2 jam tanpa suara karena mic dalam kondisi mute.
Menyadur The Independent Singapore, Kamis (11/2/2021) insiden tersebut menimpa Profesor Dong Wang dari National University of Singapore saat mengisi kuliah melalui aplikasi Zoom.
Setelah menyampaikan kuliah Zoom selama dua jam, ia baru menyadari bahwa tidak ada satupun dari muridnya yang mendengar sepatah kata pun karena mikrofonnya di-mute.
Video insiden tersebut langsung tersebar dan diunggah salah satu di akun YouTube Insiden Singapura pada 4 Februari.
Dalam video tersebut Prof Wang Dong, seorang profesor di departemen matematika NUS, menyelesaikan kuliahnya dengan menanyakan pada mahasiswanya. "Kita bisa menyelesaikan kelas kita?" dia bertanya.
Akhirnya, seorang siswa angkat bicara, memberi tahu profesor bahwa dia lupa menyalakan mic. "Kami tidak dapat mendengar apa pun dari Anda sejak 6:08," kata seorang siswa.
Insiden tersebut membuat Profesor Wang terkejut. "Dari apa?" Dia bertanya dengan nada kaget.
Seorang murid kemudian memberikan penjelasan dan Wang terlihat melihat ke sampingnya seolah ingin mengkonfirmasi waktu saat ini.
"Maksudmu, berapa lama kamu mendengarnya?" tanya Prof Wang.
Baca Juga: Gara-gara Sopir Truk Lama Antre Tes Covid-19, Ribuan Ayam Mati Lemas
Seorang siswa menjawab bahwa mereka hanya mendengar bagian dan sejak pukul 06.08 sore waktu setempat tidak terdengar suara apapun.
Setelah mengambil beberapa saat untuk menenangkan diri, Wang menerima kenyataan dan memberi tahu para siswa bahwa dia akan mengulang pelajaran di lain waktu.
Seorang siswa yang hadir selama pelajaran mengomentari video dan menjelaskan apa yang terjadi. Menurut Azusa Chan, kelas mereka dimulai pukul 06.00 sore waktu setempat, dan profesor "membungkam" dirinya sendiri sekitar pukul 06:08.
"Siswa mencoba segala macam hal untuk menarik perhatiannya dengan mengaktifkan dan bahkan menghubungi nomor teleponnya. Namun, dia tidak merespon dan melanjutkan pelajaran," kata Azusa.
"Jumlah peserta berkurang seiring berjalannya waktu, karena siswa tidak dapat menghubungi prof dan tidak memiliki jalan lain.
"Apa yang Anda lihat di sini adalah 20+ siswa yang menunggu dengan sabar selama 2 jam sampai sang profesor kembali." sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan