"Sepak bola adalah cinta pertamanya. Mendaki gunung adalah pilihan keduanya. Dia mulai tertarik mendaki setelah bekerja sebagai porter dengan pendapatan kecil," tutur Qasim Butt, teman masa kecil Sadpara, yang merupakan seorang jurnalis lokal.
"Mendaki K-2 saat musim dingin dan tanpa oksigen (tambahan) adalah impiannya sejak lama. Dia sangat bersemangat dengan ekspedisi kali ini," ungkap putranya, Sajid Sadpara, kepada Anadolu Agency.
Sajid juga merupakan bagian dari ekspedisi nahas tersebut tetapi harus turun dari ketinggian 8.200 meter karena tangki oksigennya tidak berfungsi.
"Dia meminta saya untuk menggunakan oksigen tambahan. Itu adalah pesan terakhirnya untuk saya," kenang dia.
"Dengan terisak, saya berniat memberitahunya bahwa tangki saya bermasalah, tetapi dia sudah menghilang. Saya tidak pernah melihatnya lagi," tambah Sajid.
Kehilangan Besar
Nazir Sabir, pendaki gunung veteran, mengenang relasinya dengan Sadpara dan menyebut kematiannya sebagai "kerugian besar" yang akan berdampak pada aktivitas pendakian gunung untuk waktu yang lama.
Sabir, orang Pakistan pertama yang mendaki Gunung Everest pada 2000, mengenang Sadpara sebagai pendaki yang berani dan tangguh.
"Mendaki gunung adalah aktivitas yang berisiko. Itu semakin berisiko ketika mendaki gunung seperti K-2. K-2 adalah gunung terindah, tetapi paling berbahaya dan menantang di dunia," ujar Sabir, orang Pakistan kedua yang berhasil mencapai puncak K-2 pada 1981.
Baca Juga: Ketahuan Bohong, Tiga Pendaki India Dihukum karena Ngaku ke Puncak Everest
"Keberanian saja tak cukup untuk mendaki gunung seperti K-2. Anda harus ekstra hati-hati dan konsentrasi," kata dia lagi.
Namun, dia berharap agar kematian Sadpara tidak mematahkan semangat para pendaki lainnya.
K-2 yang dikenal sebagai "gunung buas" karena medannya yang berbahaya belum pernah didaki selama musim dingin ini hingga bulan lalu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, tim Nepal yang beranggotakan 10 pendaki berhasil mencapai puncaknya.
Sekitar 300 pendaki gunung sudah pernah mencapai puncak K-2, tetapi semuanya mendaki saat musim panas atau musim semi.
Bahkan dalam kondisi cuaca yang relatif lebih baik, sedikitnya 86 pendaki meninggal saat mendaki gunung tersebut. (Sumber: Anadolu)
Berita Terkait
-
Ketahuan Bohong, Tiga Pendaki India Dihukum karena Ngaku ke Puncak Everest
-
Lihat Gunung Berapi Meletus Saat Mendaki, Wanita Ini Malah Kegirangan
-
Tegur Teman yang Ambil Duit Pasien, Perawat Dituduh Hina Islam dan Dianiaya
-
Gunung Erupsi, Pendaki Ini Sibuk Bikin Konten Sambil Kegirangan
-
Seorang Bocah 5 Tahun Terpergok Bawa Land Cruiser, Orang Tua Diburu Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh