Suara.com - NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) telah merilis video dan foto-foto menakjubkan yang memperlihatkan pendaratan kendaraan penjelajah Perseverance di Planet Mars.
Dokumentasi tersebut mengungkap menit-menit terakhir pendaratan Perseverance yang membuat merinding pekan lalu, sampai pada titik di mana roda robot penjelajah itu menyentuh tanah.
Rangkaian adegan menunjukkan pusaran debu dan pasir saat Perseverance mendarat ke lantai Kawah Jezero.
- Foto-foto dari wahana penjelajah Perseverance di Planet Mars akan diterbitkan NASA
- Foto-foto yang mengungkap kawah dan ngarai Mars dari jarak dekat
- Mengapa UEA, China, AS secara bersamaan pilih Februari 2021 untuk mencapai Mars?
Penjelajah itu dilengkapi dengan sejumlah kamera, tujuh di antaranya didedikasikan untuk merekam pendaratan.
Citra yang direkam memberikan masukan penting bagi para insinyur dalam hal peningkatan penggunaan teknologi yang digunakan untuk mendaratkan penjelajah ke permukaan planet Merah.
Mike Watkins, direktur Jet Propulsion Laboratory (JPL) di California, yang merupakan rumah bagi kendali misi Mars NASA, mengatakan video spektakuler tersebut adalah contoh terbaik dari badan tersebut.
"Kami telah membawa semua orang bersama kami dalam perjalanan kami melintasi Tata Surya, melalui cincin Saturnus, melihat kembali 'Titik Biru yang Pucat' dan panorama luar biasa di permukaan Mars," katanya kepada wartawan.
"Ini adalah kali pertama kami bisa untuk menangkap peristiwa seperti pendaratan pesawat ruang angkasa di Mars," lanjutnya.
"Kami akan belajar sesuatu dengan melihat performa kendaraan di video-video ini. Tapi banyak juga yang akan membawa Anda dalam perjalanan kami."
Baca Juga: NASA Publikasikan Video Pertama dari Penjelajah Perseverance dari Mars
Semua kamera yang digunakan dalam pendaratan adalah kamera olahraga yang kokoh dan siap pakai, dengan hampir tidak ada modifikasi.
Kamera tersebut diposisikan untuk menangkap peristiwa-peristiwa utama - mulai dari pelepasan parasut supersonik, pelepasan pelindung panas kapsul dan penerbangan wahana pendukung setelah melepas Perseverance atau "derek langit", hingga pendaratan dan pembuangan wahana pendukung.
Adegan peristiwa itu terjadi kira-kira empat menit terakhir dari tujuh menit pendaratan penjelajah ke permukaan.
"Kami mengumpulkan lebih dari 30 gigabyte informasi, dan lebih dari 23.000 gambar kendaraan yang mendarat ke permukaan Mars," jelas Dave Gruel dari JPL.
https://twitter.com/NASAPersevere/status/1363937472971907072?s=20
Salah satu dari tiga kamera yang mengarah ke arah parasut tidak berfugsi, namun enam kamera lainnya bekerja dengan sempurna.
NASA juga berharap dapat merekam suara pendaratan dengan mikrofon, tetapi sayangnya upaya ini tidak berhasil.
Namun, tim berhasil mengoperasikan mikrofon di lapangan sehingga ada kemungkinan untuk mendengarkan Perseverance melakukan tugas eksplorasi dalam beberapa minggu mendatang.
Suara angin yang teredam di Kawah Jezero telah diputar kembali.
Banyak video telah dibuat di Mars sebelumnya, tetapi kebanyakan bersumber dari gambar resolusi rendah - lebih dikenal dengan "stop motion". Perseverance di sisi lain menawarkan kejelasan dan detail yang menakjubkan.
"Ini membuatku merinding setiap kali aku melihatnya - sungguh menakjubkan," kata Gruel.
Pada akhir pekan, tiang navigasi Perseverance, yang telah disimpan mendatar sejak meninggalkan Bumi tahun lalu, dinaikkan menjadi vertikal.
Ini memungkinkan kamera sains utama di bagian atas tiang, sistem Mastcam-Z, mulai membangun panorama medan sekitarnya di Jezero dan dek kapal penjelajah itu sendiri.
Mosaik yang terakhir ini ingin mencari kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh batu yang terbang pada saat pendaratan.
Pekan ini, pengontrol ni akan melakukan tugas penting untuk mengalihkan perangkat lunak Perseverance dari perangkat lunak yang membawanya dengan aman ke permukaan Mars ke perangkat yang memungkinkan robot untuk menjelajahi dan menggunakan peralatan seperti lengan robotiknya.
Ini kemungkinan memakan waktu empat hari waktu Mars, atau Sols (satu hari Mars berlangsung 24 jam dan 39 menit). Kita mungkin akan melihat roda bergoyang dan uji berkendara pertama beberapa meter pada akhir pekan.
Ada minat besar pada helikopter mini yang bepergian dengan penjelajah. Perangkat seberat 2 kilogram itu akan melakukan penerbangan pertama di dunia lain.
Tapi pertama-tama Perseverance perlu menemukan tempat yang tepat untuk meletakkan pesawat ini guna melakukan eksperimennya.
Perencana misi mengatakan pada Jumat bahwa itu akan memakan waktu beberapa minggu sebelum robot mencapai lokasi yang dipilih ini, yang berarti mungkin akan terjadi pada bulan April sebelum Ingenuity, sebutan untuk helikopter kecil itu, terbang ke langit.
https://www.youtube.com/watch?v=wE-aQO9XD1g&feature=emb_logo
Pemandangan 360 derajat Kawah Jezero yang dibuat oleh penjelajah Perseverance
Satelit NASA, Mars Reconnaissance Orbiter, telah mengidentifikasi dan memotret perangkat keras yang dibuang dari pendaratan.
"Tahap penurunan (sky crane) sekitar 700 meter dari tempat Perseverance berada di permukaan. Parasutnya sekitar 1,2 kilometer dan heatshield sekitar 1,5 kilometer. Dan sangat menarik bahwa kita bisa melihat semua komponen yang berbeda ini," kata Jessica Samuels, manajer misi permukaan Perseverance.
Tempat pendaratan robot berada dalam area seluas 1,2 kilometer kali 1,2 kilometeryang oleh tim sains secara informal disebut Canyon de Chelly, diambil dari nama Monumen Nasional di Negara Bagian Arizona, AS.
Perseverance berdiam di sebidang tanah datar di perbatasan dua unit geologi - unit halus di bawah roda kendaraan yang berisi apa yang mungkin berupa batuan vulkanik gelap; dan unit yang lebih kasar yang memiliki bebatuan dengan banyak mineral olivin di dalamnya.
Sekitar 2 kilometer ke barat laut adalah apa yang terlihat dari citra satelit sebagai sisa-sisa delta yang terbentuk ketika Jezero diisi oleh danau raksasa miliaran tahun yang lalu.
Delta tercipta ketika sungai memasuki badan air yang lebih luas dan membuang lumpur dan pasir. Dalam sedimen inilah Perseverance akan mencari tanda-tanda aktivitas mikroba masa lalu.
Berita Terkait
-
Tak Semua Bisa Disentuh, Zona Khusus di Mars Dijaga Demi Lindungi Potensi Kehidupan
-
NASA Pantau Pelemahan Medan Magnet Raksasa di Atlantik Selatan
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
Blue Origin Sukses Luncurkan Misi Mars, Gendong 2 Wahana Antariksa NASA
-
Link Live Streaming Supermoon 5 November 2025: Amati 'Fenomena Bulan Besar' Lebih Dekat
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut