Suara.com - Sidang lanjutan terdakwa eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono kembali digelar Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2021).
Dalam agenda sidang ini, saksi yang dihadirkan dari tim hukum Nurhadi dan Rezky dalam perkara suap dan gratifikasi sejumlah perkara di Mahkamah Agung dari tahun 2011-2016.
Adapun saksi yang dihadirkan yakni Elia. Elia merupakan adik kandung dari Istri Nurhadi, Tin Zuraidah. Dihadapan majelis hakim Elia menyebut Nurhadi selain mendapat penghasilan sebagai pejabat di MA juga memiliki aset dan penghasilan berupa usaha sarang burung walet warisan keluarga.
Elia mengakui bahwa usaha sarang burung walet milik Nurhadi, yang mengelola adalah dirinya bersama keluarga.
Apalagi, kata Elia, ibu kandungnya setiap ingin membeli kebutuhan pribadi dan meminjam uang dari usaha burung walet milik Nurhadi selalu membuat catatan kecil.
"Ibu saya ada kebutuhan yang diambil dari situ walau tidak banyak. Ibu saya dalam catatan kecilnya mencatat semua penjualan untuk ditunjukan ke pak Nurhadi, intinya ibu saya tidak membohongi. Sangat amanah," ujar Elia di PN Tipikor, Jakarta Pusat.
Elia dalam catatanya pernah menjual sarang burung walet selama satu tahun penuh milik Nurhadi itu pernah menghasilkan uang sebanyak Rp1,5 Miliar.
"Itu pastinya hampir 100 kilogram (sarang burung walet), Harga per kilogram Rp15-17 juta. Satu tahun ya Rp1,5 miliar," ungkapnya.
Mendengar keterangan saksi, Nurhadi pun tak mempungkiri bahwa memiliki usaha sarang burung walet miliknya sejak tahun 1993. Apalagi, ditahun itu ia pernah mendapat penghasilan capai Rp1,5 miliar dalam satu tahun.
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Non-aktif Covid-19, Sidang Putusan Digelar Virtual
"Saya sudah punya penghasilan tambahan Rp1,5 miliar sejak tahun 1993," klaim Nurhadi.
Maka itu, Muhammad Rudjito salah satu tim hukum Nurhadi menyatakan bahwa saksi Elia telah menerangkan secara benar. Kliennya memang dalam penghasilan sarang burung walet cukup besar.
"Ibu Elia menerangkang memang benar, aset Nurhadi yang terdiri dari sejumlah sarang burung walet itu memang suatu fakta, bukan fiktif, bukan hoaks. Bahwa kemampuan finansial Pak Nurhadi itu yamg dihasilkan dari budidaya sarang burung walet itu memang suatu hal yang realistis," tutur Rudjito.
Dalam dakwaan Jaksa KPK, Nurhadi dan Rezky didakwa menerima suap sebesar Rp45,7 miliar dari Dirut PT MIT, Hiendra Soenjoto.
Uang suap diterima Nurhadi itu untuk membantu perusahaan Hiendra melawan PT Kawasan Berikat Nusantara (PT KBN).
Selain suap, Nurhadi juga didakwa menerima uang gratifikasi mencapai Rp37,2 miliar. Uang gratifikasi itu diterima Nurhadi melalui menantunya Rezky dari sejumlah pihak.
Dalam kasus ini, Nurhadi dan Riezky didakwa melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 65 Ayat (1) KUHP.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa