Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, partainya tidak akan mendukung revisi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Hal tersebut disampaikan usai Golkar menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2021.
"Partai Golkar mendukung langkah untuk tidak melakukan revisi terhadap Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dengan penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun 2024," kata Airlangga dalam pidato pernyataan politiknya pada penutupan Rapimnas Golkar 2021, di Jakarta, Sabtu (6/3/2021).
Menurut Airlangga, hal tersebut dilakukan guna menjamin jalannya pemerintahan yang efektif. Selain itu ia mengklaim hal tersebut bisa menjaga stabilitas politik.
"Agar lebih fokus pada penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi pascapandemi," tuturnya.
Selain itu, Menko Perekonomian RI itu berpesan untuk para Ketua DPRD dari Golkar agar bisa menjadi ujung tombak perjuangan partai. Semua dilakukan untuk mendorong pemerintahan dan pembangunan.
Gelar Rapimnas
Partai Golkar menyelanggarakan rapat pimpinan nasional atau rapimnas pada 5-6 Maret 2020. Rapimnas pertama di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarti direncanakan bertempat di DPP Partai Golkar dengan pembagian secara fisik dan virtual.
Ketua Panitia Pelaksana Meutya Hafidz mengatakan salah satu pembahasan di dalam rapimnas itu ialah terkait strategi Partai Gollar dalam mengahadapi Pemilu, Pilkada serta Pilpres 2024.
"Strategi 2024 akan dibahas dalam rapimnas, dan itu masih akan berlangsung nanti tanggal 5-6 Maret," kata Meutya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Rapimnas Partai Golkar, Airlangga: Kami Dorong UU Ciptakerja Diimplementasi
Sementara itu, Ketua Panitia Pengarah Adies Kadir mengatakan dalam rapimnas selaligus akan membahas isu berkembang serta meminta masukan dari DPD tingkat I sebagai peserta.
Adies menekankan, strategi terkait Pilkada juga menjadi pembahasan untuk mempertahankan kemenganan. Mengingat Partai Golkar yang meraup kemenangan signifikan dalam pelaksanaan Pilkada tahun lalu.
"Kalau ditanya apakah materi Pilkada masuk dalam pembahasan, masuk. Ada materinya di situ karena ini kita harus mempunyai strategi mempertahankan kemenangan Pilkada di 162 kabupaten/kota dan provinsi pada Pilkada kemarin. Kalau perlu ditingkatkan, tapi terkait pelaksanaan dan regulasi, nanti kita tunggu setelah dibahas di rapimnas," tutur Adies.
Berita Terkait
-
Rapimnas Partai Golkar, Airlangga: Kami Dorong UU Ciptakerja Diimplementasi
-
Golkar: Banyak Aspirasi dari Bawah Inginkan Airlangga Nyapres 2024
-
Resmikan Gedung Baru DPP Golkar, Airlangga : Semangat Berjuang
-
Airlangga: Golkar jadi Contoh, Lakukan Perubahan Tanpa Rusak Demokrasi
-
Menteri Airlangga Punya Jurus Jitu Tingkatkan Ekspor di Tengah Pandemi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional