Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) merebut kepimpinan Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Langkah kudeta itu disebut tidak mungkin tidak diketahui oleh pihak Istana.
Senyapnya pihak Istana soal kisruh Demokrat dianggap sebagai bukti adanya keterlibatan lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu disampaikan Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago kepada Suara.com, Senin (8/3/2021).
"Posisi Moeldoko sebagai KSP, tindakan Moeldoko amat sangat mustahil tidak diketahui oleh pihak Istana," kata Pangi.
Menurutnya, Presiden Jokowi tidak mungkin tidak tahu terkait adanya rencana ini. Apalagi Ketum Demokrat AHY sempat memberikan surat klarifikasi untuk Jokowi terkait adanya keterlibatan Moeldoko dalam merebut paksa kursi ketum Demokrat.
"Dengan membiarkan Moeldoko bikin 'ribut' di partai Demorat menjadi indikasi kuat adanya keterlibatan Istana dalam persoalan ini," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, menurut Pangi, seharusnya pihak Istana memecat Moeldoko dari KSP. Alasannya ialah lantaran manta Panglima TNI tersebut sudah mencoreng wajah Jokowi dan lingkungan Istana.
Langkah tersebut juga dirasanya tidak cukup. Pemerintah harus meyakinkan kepada publik bahwa tidak ada dualisme kepengurusan dan kepemimpinan, menyatakan bahwa AHY adalah ketua umum Demokrat yang sah, menolak memberikan legitimasi, menolak mengesahkan KLB ilegal karena tak ikut aturan AD/ART partai yang sudah didaftarkan pada lembar dokumen negara tahun 2020.
"Dari rangkaian bentangan emperis indikasi tersebut, jika presiden tidak melakukan langkah apapun, tidak bunyi, menguat, mengkonfirmasi keterlibatan Istana adalah sebuah keniscayaan," tuturnya.
"Campur tangan semacam ini adalah ancaman serius bukan hanya bagi partai Demokrat tapi ini adalah lonceng kematian bagi demorasi kita."
Baca Juga: Didampingi 34 Ketua DPD Demokrat, AHY Tiba di Kantor Kemenkumham
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
Terkini
-
Pendidikan Zita Anjani, Stafsus Presiden Batalkan Ngisi Seminar di Unpad Tapi Malah Ngegym
-
Usut Kuota Khusus hingga Haji Furoda, KPK Sebut Kapusdatin BPH Saksi Penting, Apa Alasannya?
-
Kunjungi Sekolah Rakyat, Prabowo Nostalgia Zaman Akmil: Saya Dulu Satu Kamar 60 Orang
-
Kakak Hary Tanoe Melawan usai Tersangka, Ini Alasan KPK Santai Digugat Rudy Tanoesoedibjo
-
Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Mahfud MD Geleng-Geleng Kepala: Keliru Tuh!
-
KPK Tetapkan Status Rudy Tanoesoedibjo sebagai Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Bansos
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi