Suara.com - Syekh Hamdan bin Rasyid, Wakil Penguasa Dubai sekaligus Menteri Keuangan, meninggal dunia pada Rabu (24/3/2021) pagi. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Syekh Muhammad bin Rasyid, saudara dan penguasa Dubai, dalam postingannya di Twitter.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun… Semoga Allah merahmatimu, saudaraku,” tulis Syekh Muhammad bin Rasyid dalam akun resminya di Twitter, Rabu.
Melansir The National News, Dubai akan melakukan pengibaran bendera setengah tiang pada hari ini dan mulai Kamis seluruh pekerjaan di departemen dan lembaga pemerintah ditunda selama tiga hari.
Salat jenazah akan dilakukan hari ini usai salat Maghrib, dengan aturan pembatasan Covid-19, yakni hanya untuk anggota keluarga saja.
"Doa pemakaman akan dibatasi untuk anggota keluarga karena pandemi (COVID)," tulis Kantor Media Dubai di Twitter.
Tutup usia di 75 tahun, Syekh Hamdan dikabarkan sakit sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, Syekh Muhammad sempat meminta doa kepada seluruh masyarakat untuk kesembuhan saudaranya, pada 9 Maret lalu.
Hari ini, berbagai doa disampaikan oleh para pejabat atas meninggalnya sang wakil penguasa Dubai. Pesan yang disampaikan melalui media sosial Twitter ini salah satunya ditulis oleh Putra Mahkota Abu Dhabi, Syekh Mohamed bin Zayed.
“Hari ini, kami kehilangan salah satu orang setia Emirat,” tulis Syekh Mohamed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi serta Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, seperti dikutip dari The National News.
“Semoga Tuhan merahmati saudaraku Syekh Hamdan bin Rasyid, dan menghadiahinya dengan pahala terbaik untuk apa yang ia persembahkan kepada negaranya dan rakyatnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Romantis, Dubai Punya Danau Berbentuk Hati Di Tengah Gurun Pasir
Sebelumnya, melansir laporan ABC News, Syekh Hamdan bin Rasyid sudah menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak kabinet pertama Uni Emirat Arab dibentuk pada 9 Desember 1971. Sejak saat itu, ia terus memegang posisi tersebut hingga akhir hayatnya.
Syekh Hamdan dikenal dengan kemampuannya dalam menarik investasi asing, mengelola minyak negara, dan bersama-sama dengan saudaranya, ia mengawasi transformasi Dubai menjadi pusat keuangan regional.
Ia juga memimpin delegasi Emirat ke Dana Moneter Internasional dan Dana Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk pembangunan internasional. Syekh Hamdan mampu mengendalikan berbagai konglomerat, yang menjangkau seluruh perekonomian Dubai, seperti Dubai Ports Authority, Dubai World Trade Center, dan Dubai Natural Gas Company Limited.
(Maulida Balqis)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak