Suara.com - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyoroti pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD terkait hubungan teroris dan agama.
Mengomentari pernyataan Mahfud MD, Natalius Pigai menyebut seharusnya Presiden Jokowi menegur Menkopolhukam itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Natalius Pigai melalui jejaring Twitter miliknya, @NataliusPigai2 pada Senin (29/3/2021).
Natalius Pigai menyebut Jokowi harus menegur Mahfud MD bukan tanpa alasan. Pasalnya, menurut dia Mahfud MD tidak konsisten dalam pernyataan.
"Presiden harus tegur Menkopolhukam. Gelar Prof Dr ni, hanya dalam 7 hari berubah," ungkapnya seperti dikutip Suara.com.
Natalius Pigai lantas menyinggung insiden ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (29/3/2021).
"'Jika semua agama ada teroris, maka pelaku BOM di Makassar itu dari Agama apa Pak Mahfud?'" tambahnya.
Aktivis HAM itu lalu menyinggung pernyataan Mahfud MD terbaru yang menyebut tidak ada kaitannya antara bom di Gereja Katedral Makassar.
"Tapi sekarang bilang tidak ada kaitan dengan agama, ini aneh," tegas Natalius Pigai.
Baca Juga: Momen Pria Berkostum Badut Baca Alquran di Jalan, Publik Merasa Tertampar
"(Natalius Pigai, Korban Teroris)," cuitnya menutup.
Natalius Pigai menyematkan dua artikel berita berbeda yang masing-masing memaparkan tentang pernyataan Mahfud MD.
Semua Agama Punya Teroris
Mahfud MD, mengatakan setiap agama di dunia memiliki pengikut radikal-ekstrem, bahkan mengarah pada tindakan teror.
Namun beda di Indonesia, secara umum organisasi-organisasi keagamaan sejak dulu telah mengembangkan pemahaman yang moderat sehingga perbedaan tidak sampai berkembang menjadi perpecahan.
"Semua agama itu punya terorisnya sendiri, karena sangat radikal di dalam pemahamannya," kata Mahfud MD usai acara silaturrahim dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, di Markas Komando Daerah Militer V/Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/3/2021).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang