Suara.com - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengungkapkan kelompok aksi amaliyah di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, sudah berpencar dan kerap mengubah kontak telepon supaya keberadaannya tidak terdeteksi. Mereka juga kerap mengubah pekerjaan, penampilan bahkan cerita hidupnya.
Dua pelaku aksi amaliyah yang merupakan suami istri tersebut dinyatakan polisi juga bagian dari pengeboman di Jolo Filipina. Sebelum melakukan aksinya, mereka tengah diuber oleh aparat dan memisahkan diri dari kelompok mereka yang juga memilih untuk menetap di berbeda pulau.
"Seperti di Nusa Tenggara, pulau Jawa dan Sumatera dan sekarang terus di dalam pengejaran tapi terlepas daripada itu memang disadari bahwa mereka telah berpencar dan mencerai-beraikan diri sehingga tidak ngumpul di satu tempat," kata Wawan dalam acara Webinar Mencegah Radikalisme & Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial, Selasa (30/3/2021).
Wawan tidak menutupi kalau mereka kerap mengubah identitas diri atau bahkan memiliki pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya.
"Ini yang dia juga mengubah dengan berbagai cover. Cover name, cover job dan cover story kemudian menutup kontak-kontak yang lama membuka kontak-kontak yang baru dan berpindah-pindah dan kontak baru pun ganti-ganti," jelasnya.
Meski begitu, aparat keamanan masih bisa menangkap sebagian dari mereka. Kata Wawan, penangkapan para pelaku teror itu memerlukan upaya yang lebih dan juga kerja sama dari seluruh pihak terkait.
"Memang ini masih perlu kerja keras dari kita semua dengan melibatkan semua stakeholders yang ada di Indonesia."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi