Suara.com - Seorang warga Filipina tewas setelah dihukum melakukan 300 kali squat oleh polisi akibat melanggar aturan karantina Covid-19, menurut keterangan keluarga.
Melansir The Guardian, Darren Manaog Peñaredondo, yang ketahuan membeli air minum di atas jam 6 sore, diduga melanggar jam malam Covid di Kota General Trias, Provinsi Cavite. Diketahui Cavite saat ini sedang dalam status “karantina komunitas yang ditingkatkan” yang memiliki jam malam yang dimulai dari pukul 6 sore hingga 5 pagi.
Rekan Peñaredondo, Reichelyn Balce, mengatakan bahwa Peñaredondo dan pria lain yang juga diduga melanggar aturan Covid dibawa ke Plaza Malabon di depan balai kota oleh petugas. Mereka kemudian dipaksa melakukan squat sebanyak 100 kali pada Kamis lalu.
Dalam postingan Facebooknya, Balce menduga Peñaredondo dan pria tersebut dipaksa mengulangi squatnya oleh petugas bila gerakan mereka tidak selaras.
Keesokan harinya Peñaredondo dilaporkan nyaris tidak bisa bergerak tanpa bantuan. Balce menyebut Peñaredondo memberitahunya bahwa ia juga jatuh beberapa kali saat menjalani hukuman tersebut.
“Sepanjang hari itu, dia berjuang untuk berjalan, dia hanya merangkak,” tulis Balce dalam postingannya, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (6/4/2021).
Menanggapi laporan ini, kepala polisi Kota Trias, Letnan Kolonel Marlo Nillo Solero mengatakan bahwa tidak ada hukuman semacam itu bagi pelanggar aturan Covid.
“Sebagai gantinya, kami melakukan ceramah,” kata Solero.
Sementara itu, Walikota General Trias Antonio Ferrer mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia juga mengatakan bahwa saat ini penyelidikan tengah berlangsung.
Baca Juga: Kasus Kerumunan Massa KLB Demokrat, Jhoni Allen dan Darmizal Dipolisikan
Sebelumnya diberitakan Filipina memperpanjang kebijakan lockdown nasional selama satu minggu pada hari Senin setelah kasus Covid-19 membanjiri rumah sakit di ibu kota serta daerah.
Hingga kini, Filipina telah mencatat lebih dari 795.000 kasus Covid-19 dengan 13.425 kematian.
(Maulida Balqis)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi