Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau proses vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di Puskesmas Kuraitaji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (6/4/2021). Dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf meminta agar warga lanjut usia (lansia) untuk tidak takut divaksin.
Usai peninjauan, Ma'ruf mengatakan kalau seluruh rangkaian kegiatan vaksinasi berjalan dengan baik mulai dari proses pendaftaran, verifikasi, vaksinasi hingga pasca vaksinasi. Baiknya proses vaksinasi tersebut membuat Ma'ruf meminta kepada lansia untuk mau divaksin.
"Oleh karena itu pertama saya mengharap masyarakat termasuk yang lansia tidak perlu,takut, tidak perlu ragu untuk divaksin karena misalnya ada ketakutan kalau terjadi apa-apa," kata Ma'ruf.
"Ini dari pengalaman-pengalaman termasuk istri (saya) tidak ada masalah," sambungnya.
Kemudian, Ma'ruf menekankan agar proses vaksinasi dipercepat karena harus memenuhi target kekebalan komunitas atau herd immunity hingga 70 persen. Karena itu, divaksin menjadi kewajiban bagi masyarakat.
"Makanya para ulama menyatakan bahwa divaksin itu wajib, hukumnya fardu kifayah, karena apa? Karena kalau tidak vaksin tidak tercapai 70 persen tidak tercapai juga herd immunity itu, kekebalan komunal itu," tuturnya.
Menurut ulama, dikatakan Ma'ruf, menghilangkan penyakit itu wajib hukumnya. Oleh sebab itu, ia berpesan kepada seluruh pihak untuk mensosialisasi soal kewajiban vaksin.
"Karena itu kita harus mensosialisasi tentang kewajiban bervaksin dalam rangka menjaga diri dan orang lain, ini hal yang barangkali perlu terus disosialisasi."
Baca Juga: Gejala Virus Corona, Vaksin Covid-19 & Alergi Mirip, Ini Cara Cari Bedanya
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu