Suara.com - Puluhan jenazah korban bencana tanah longsor di Desa Lama Nele, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimakamkan secara massal di lahan kebun singkong milik warga.
"Yang dimakamkan di sini semua keluarga. Paling banyak dari Suku Atamukin, yang lainnya Suku Wungu Blolon," kata Thomas Tupenbeda, keluarga korban yang datang berziarah di Lama Nele, Rabu.
Thomas menuturkan, liang lahat untuk permakaman massal dengan panjang 60 meter, lebar lima meter, dan dalam tiga meter mulai digali secara manual pada Minggu sore (4/4).
Keesokan harinya, menurut dia, satu unit alat berat dari warga yang berprofesi sebagai kontraktor dikerahkan untuk mendukung penyiapan liang lahat di lahan kebun singkong milik keluarga korban bencana.
Di kuburan massal itu, lilin-lilin dinyalakan.
"Lilin adalah terang Kristus yang menerangi orang meninggal, dengan menyalakan lilin kami percaya terang Kristus menerangi mereka," kata Pimpinan Klinik Pratama Pulitoben Witihama, Suster Eduarda, usai berziarah dan menyalakan lilin.
Menurut keterangan beberapa perwakilan keluarga korban, jenazah yang dimakamkan di permakaman massal tersebut berkisar 56 sampai 60 jenazah, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.
Tanah longsor terjadi di Desa Lama Nele pada Minggu (4/4) sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
"Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari arah Gunung Ile Boleng dan datang lumpur terus tumpah di rumah penduduk. Tidak sampai lima menit, batu besar menggelinding, semua hanyut," kata Thomas.
Baca Juga: 54 Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Flores Timur
Siklon Tropis Seroja menyebabkan angin kencang, tanah longsor, banjir, dan gelombang pasang di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, dan Timor Tengah Utara serta Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga Rabu pukul 14.00 WIB bencana alam yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur menyebabkan 124 orang meninggal dunia, 74 orang hilang, dan 129 orang terluka.
Bencana alam yang meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur juga menyebabkan kerusakan permukiman dan memaksa 13.230 warga mengungsi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini