Suara.com - Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ali Murthadho menyebutkan ada sekitar 58 petugasnya yang terpapar Covid-19, bahkan ada satu orang yang meninggal dunia.
“Itu ada kurang lebih 58 orang yang terpapar dan ada satu meninggal,” kata Ali saat ditemui Suara.com di kantor UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (8/4/2021).
Jumlah itu termasuk sopir bus sekolah yang mengangkut pasien Covid-19 dan para pegawai yang bertugas di kantor UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Karena hal itu, kantor UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yang terletak di Pondok Gede, Jakarta Timur masuk dalam zona merah.
“Jadi kantor ini sebenarnya sudah masuk zona merah. Kenapa karena sudah lebih dari 10 orang yang kena Covid-19,” ujarnya.
Ali pun merinci dari keseluruhan karyawan dan pengemudi bus sekolah pada Maret hingga Desember 2020 setidaknya ada sekitar 20 orang terpapar. Namun dari Januari 2021 hingga saat ini angkanya melonjak sekitar 28 orang.
“Makanya kami sekarang semakin memperketat penerapan protokol kesehatan,” ujar Ali.
Diketahui, pada awal Covid-19 masuk ke Tanah Air, pemerintah DKI Jakarta memutuskan memperdayakan bus sekolah untuk mengangkut para pasien Covid-19 ke tempat isolasi.
Berdasarkan data yang diberikan Ali, dari 428 personil sopir bus sekolah, 32 orang diperuntukkan mengangkut pasien Covid-19, sementara 144 pengemudi untuk mengangkut tenaga kesehatan (nakes).
Baca Juga: Studi: Mantan Pasien Covid-19 Alami Masalah Psikologis dan Neurologis
Ali menjelaskan pengemudi yang bertugas menanggulangi Covid-19 (termasuk mengangkut pasien dan nakes) adalah mereka yang terseleksi, yakni berusia dibawa 40 tahun, dalam keadaan sehat atau tidak mengidap penyakit tertentu.
“Terpilih berdasarkan usia, berdasarkan jenis penyakit yang dideritanya, kemudian skil dan keempat mental,” ujar Ali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank