Suara.com - Keputusan pemerintah yang melebur Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendapat sorotan tajam dari sejumlah kalangan. Terutama dari kalangan ilmuwan.
Bahkan, Profesor Yanuar Nugroho dari Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) menyatakan yang dilakukan sebenarnya bukan peleburan, tetapi pembubaran.
“Tidak usah pakai kata halus dilebur ke Kemendikbud, sudah sebut saja dibubarkan. Itu yang pertama yang ingin saya sampaikan,” kata Yanuar lewat video diskusi daring, Jumat (16/4/2021).
Dia mengemukakan, jika peleburan Kemenristek ke Kemendikbud bakal mengganggu arah Perekonomian Indonesia. Apalagi pemerintah, kata dia, sedang gencar-gencarnya menargetkan perekonomian Indonesia berada pada posisi keempat atau kelima pada 2045.
Namun sayangnya, untuk mencapai target itu, sudah seharusnya perekonomian Tanah Air tidak lagi mendasar pada komoditi yang merusak alam.
“Yang perlu kita ingat kalau kita mau menjadi negara maju itu nomor 4, nomor 5 dunia tahun 2045 tidak mungkin ekonominya seperti hari ini. Sudah tidak mungkin itu. Ekonomi hari ini yang basisnya komoditi sampai merusak alam lagi,” ujar Yanuar.
Perekonomian Indonesia sudah seharusnya berbasis pada pengetahuan dan inovasi.
“Kalau kita benaran mau masuk ke ekonomi nomor empat nomor lima dunia Tahun 2045, maka ekonomi kita basisnya harus pengetahuan dan inovasi, pengetahuan berbasis ekonomi, inovasi yang berdasar berbasis ekonomi,” ujar Yanuar.
Diketahui, Rapat Paripurna DPR RI beberapa waktu lalu menyetujui Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian yang sebelumnya telah dibahas dalam Rapat Konsultasi Pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR pada 8 April 2021.
Baca Juga: Pembubaran Kemenristek Bukti Riset Bukan Prioritas Pemerintahan Jokowi
Salah satu poin dari surat yang disetujui adalah penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Nantinya kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim itu akan menjadi Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek
-
Jejak Najelaa Shihab: Kakak Najwa di Pusaran Grup WA Nadiem, Revolusi Pendidikan di Tangannya
-
Tangan Terikat Kabel Ties Merah, Delpedro Marhaen Lantang Bersuara: Semakin Ditekan, Semakin Melawan
-
KontraS Menolak Keras! Soeharto Mau Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Kelam Orde Baru Jadi Sorotan
-
Demo Hari Ini di Monas: Ribuan Guru Honorer Turun ke Jalan, Tuntut Revisi UU P3K
-
Anggaran MBG Terlalu Mahal? Pengamat Ungkap Dua Solusi Ini Buat Prabowo!
-
Demo Guru Honorer Hari Ini: Jakarta Dikepung, 1.597 Aparat Siaga di Monas
-
Ribuan Polisi dan TNI Jaga Ketat Demo Guru Honorer Madrasah di Monas
-
Gelar Konsolidasi Aksi Hari Ini, 5 Juta Buruh Siap Mogok Nasional Bila Tuntutan Tak Didengar
-
Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute Layanan