Suara.com - Rusia pada Rabu mengumumkan bahwa mereka mengusir 10 diplomat Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan memo diplomatik dengan daftar diplomat yang dinyatakan sebagai persona non grata telah diserahkan kepada wakil kepala Kedutaan Besar AS di Moskow.
Para diplomat sekarang memiliki waktu satu bulan untuk meninggalkan Rusia hingga akhir 21 Mei 2021, kata kementerian Rusia itu.
"Langkah ini merupakan 'cermin' tanggapan atas tindakan permusuhan pihak Amerika terhadap sejumlah pegawai Kedutaan Besar Rusia di Washington dan Konsulat Jenderal Rusia di New York, yang tanpa alasan menyatakan 'persona non grata'," tambah pernyataan Kemlu Rusia.
Kementerian tersebut berjanji untuk mengumumkan lebih lanjut terkait langkah-langkah balasan terhadap gelombang terakhir sanksi ilegal AS terhadap Rusia.
Pada 15 April, Washington mengumumkan sanksi baru terhadap Moskow - dua hari setelah pejabat AS menyarankan agar para pemimpin kedua negara dapat mengadakan pertemuan.
Dengan rezim sanksi baru, Departemen Keuangan melarang lembaga keuangan Amerika berpartisipasi di pasar utama untuk obligasi dalam mata uang rubel atau non-rubel yang diterbitkan setelah 14 Juni oleh Bank Sentral Federasi Rusia, Dana Kekayaan Nasional Federasi Rusia, atau Kementerian Keuangan Federasi Rusia, serta meminjamkan dana dalam mata uang rubel atau non-rubel kepada mereka.
Departemen Keuangan AS menunjuk enam perusahaan teknologi Rusia yang diduga memberikan dukungan untuk program siber Badan Intelijen Rusia, mulai dari penyediaan keahlian untuk mengembangkan alat dan infrastruktur untuk memfasilitasi kegiatan siber yang berbahaya.
Enam belas individu dan 16 organisasi Rusia dijatuhkan sanksi dengan tindakan pembatasan atas dugaan campur tangan mereka dalam pemilihan presiden AS.
Sanksi atas tuduhan tambahan yang mengklaim bahwa Rusia mendorong serangan Taliban terhadap tentara AS di Afghanistan "ditangani melalui saluran diplomatik, militer dan intelijen" karena "kepekaan masalah ini," menurut pernyataan yang diterbitkan oleh Gedung Putih. (Sumber: Anadolu)
Baca Juga: 6 Fakta Bule Rusia Mesum di Gunung Batur Diunggah ke Situs Dewasa
Tag
Berita Terkait
-
6 Fakta Bule Rusia Mesum di Gunung Batur Diunggah ke Situs Dewasa
-
Ini Identitas Bule Rusia yang Bikin Video Mesum di Gunung Batur
-
Tinggalkan ISS, Rusia Akan Buat Stasiun Luar Angkasa Sendiri
-
Polisi: Bule Rusia Mesum di Gunung Batur Kintamani Setahun Lalu
-
Miha Nika, Bule Rusia Mesum di Gunung Batur Kintamani, Polisi Bergerak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional