Suara.com - Rumah sakit di India sudah sangat kewalahan merawat pasien Covid-19 dan para dokter mengatakan oksigen bagaikan emas saat ini di negara tersebut.
"Situasinya kritis sekarang. Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat hingga sekarang. Dua minggu ke depan akan menjadi neraka bagi kami," kata Dr Shaarang Sachdev dari Rumah Sakit Khusus Super Perawatan Kesehatan Aakash, disadur dari Sky News, Selasa (27/4/2021).
Dr Shaarang mengungkapkan jika ruang gawat daruratnya, yang biasanya digunakan untuk merawat tiga pasien, sekarang digunakan oleh tujuh hingga delapan pasien.
Ia menceritakan bahwa ada seorang pasien yang harus dirawat di ruang perawatan intensif, namun karena kondisi tidak memungkinkan.
"Wanita itu seharusnya berada di ICU sekarang," katanya sambil menunjuk seorang wanita muda dengan ventilator. "Dia sudah di sini selama dua hari karena tidak ada tempat tidur dalam perawatan intensif."
Para perawat dan dokter sering bekerja secara bergantian. Beberapa memiliki kerabat yang terpapar Covid-19 di rumah sakit yang sama tempat mereka bekerja.
"Kami bahkan tidak punya waktu untuk pergi dan mengunjungi mereka," kata Dr Sachdev. Mereka kelelahan, secara fisik dan emosional.
Direktur pelaksana rumah sakit, Dr Aashish Chaudhry, mengatakan dia saat ini kesulitan mencari oksigen dan mengungkapkan bahwa barang tersebut sudah seperti emas.
"Saya membeli oksigen dengan harga emas sekarang," katanya.
Baca Juga: Wagub DKI Minta JakMania Rayakan Kemenangan Persija dengan Tasyakuran
"Situasinya mencapai tingkat itu - dan pemasaran gelap sedang berlangsung. Oksigen awalnya 22 rupee (Rp 4.200) per kilogram dan sekarang menjadi 50 rupee (Rp 9.700) per kilogram.
"Suntikan remdesivir, yang biasanya 4.000 rupee (Rp 777.000), bahkan 2.000 rupee (Rp 388.000) ... sekarang orang membeli dengan harga 40.000 rupee (Rp 7,7 juta)... Ini seharusnya tidak terjadi." ujarnya.
Keluarga pasien mengemis, menukar dan membeli apa yang mereka bisa untuk menjaga pasien mereka tetap hidup dan melakukan apa yang mereka bisa untuk membuat mereka tetap bernapas.
Pihak rumah sakit dilaporkan telah menambah kapasitas tempat tidur dan merawat pasien Covid-19 di sebuah tenda darurat yang didirikan di halaman.
Statistik Covid-19 mengerikan India terus meningkat, negara tersebut terus mencatatkan rekor dunia dalam hal jumlah kasus harian.
India saat ini menjadi negara paling terkena dampak kedua di dunia berdasarkan kasus aktif dan keempat pada kasus kematian (lebih dari 190.000).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025