Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti kegiatan buka puasa bersama aliasa bukber di bulan ramadan. Apalagi acara itu kerap dikaitkan sebagai penyebab meroketnya kasus corona di klaster perkantoran.
Anies mengatakan sudah sejak lama saat menjelang bulan ramadan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan sambil ibadah ramadan. Sebab penularan Covid-19 masih terus saja terjadi.
"Sebelum puasa saya sudah katakan kepada seluruh masyarakat mari kita bukber di rumah," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Tak hanya itu, Anies juga meminta agar masyarakat ibadah pun juga dilakukan di rumah masing-masing. Jika ingin ke masjid, maka lakukan ibadah boleh saja asalkan tidak bukber.
"Kalaupun mau ibadah di masjid, jangan bukber, tapi salatnya aja, tadarus, qiyamul lail, tapi bukber sebisa mungkin di rumah bersama keluarga," katanya.
Tak hanya itu, Anies juga sudah melarang jajarannya untuk menggelar acara buka puasa bersama. Lewat instruksi dari Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali, para pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) diminta tak membuat acara bukber.
"Di DKI Jakarta, Pemprov DKI ya, ada edaran dari sekda yang melarang buka bersama," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?