Suara.com - Hendra Yanto, salah satu anak buah John Kei, menceritakan kronologis pembacokan yang berakhir dengan meninggalnya Yustus Corwing Rahakbau alias Erwin.
Dia menjadi salah satu terdakwa dalam kasus pembunuhan tersebut. Pada persidangan, dia dihadirkan sebagai saksi untuk John Kei di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) pada Selasa (4/5/2021).
Berdasarkan kesaksian Hendra, awalnya dia diminta ayahnya untuk menagih hutang ke Nus Kei yang tinggal di Green Lake City, Tangerang, Banten.
Dia pun berangkat bersama lima anak buah John Kei dan rombongan lainnya. Namun, mobil yang ditumpangi Hendra terpisah dan tersesat sampai ke Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Jakarta Barat. Saat itu, mereka sempat berhenti beberapa saat untuk merokok dan bertanya tentang jalan.
"Saat itu saya memilih di dalam mobil bersama Teco. Sementara keempat orang lainnya keluar mobil," ujarnya bersaksi.
Dari luar mobil, Hendra mendengar seseorang berteriak dalam bahasa Maluku, Pale-Pale yang artinya tahan-tahan. Hendra pun keluar dari mobil. Pada saat itu, dia melihat rekannya sudah membacok seorang pria.
Ketika itu, dia tidak mengenal pria tersebut, hingga belakangan diketahui, jika korban adalah Yustus Corwing Rahakbau alias Erwin.
Pada saat itu, Hendra mengaku ikut membacok korban, setelah diminta salah satu rekannya bernama Mario. Dia membacok korban sebanyak satu kali dengan sebilah golok.
"Kata Mario potong (bacok), lalu saya potong itu punggungnya," ujarnya.
Baca Juga: Sidang Lanjutan John Kei, JPU Tunjukan Golok untuk Habisi Korban
Usai aksinya itu, Hendra langsung masuk ke mobil yang disusul rekannya yang lain. Berada dalam mobil Yeremias rekannya marah, karena mereka ikut membacok Erwin.
"Sampai di mobil Yeremias marah-marah, kenapa tadi sudah teriak pele-pele tapi tidak tahan beliau. Karena itu, almarhum Yustus Corwing Rahakbau alias Erwin masih saudara sama kita satu kampung," ujarnya.
Akhirnya diketahui teriakan pele-pele yang diucapkan Yeremias ternyata meminta rekan-rekannya untuk menahan Mario agar tidak membacok Erwin.
Karena dalam keadaan panik, mereka pun segera bergegas pergi meninggalkan lokasi. Namun, mobil yang mereka kendarai, secara tidak sadar kata Hendra, melindas korban yang sudah dalam keadaan sekarat.
Mereka pun akhirnya meninggalkan lokasi dan sempat berputar-putar, dan kembali ke Arcici, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di sana mereka bertemu Daniel Farfar. Mereka pun dimarahi Daniel karena peristiwa itu.
Lebih lanjut dalam persidangan, Hendra menolak tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Dia membantah pembunuhan itu dilakukan secara terencana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!