Suara.com - Peneliti ICW Kurnia Ramadahan menyebut bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi telah melanggar banyak peraturan hingga mengharuskan pegawai KPK yang beralih status aparatus sipil negara (ASN) harus lulus dalam tes Wawancara kebangsaan atau TWK.
Adapun hasil TWK pegawai KPK yang digelar oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) ada sekitar 75 pegawai tidak memenuhi syarat/TMS untuk beralih menjadi ASN.
"Di Undang-Undang KPK yang baru tidak diatur soal TWK (Tes Wawasan Kebangsaan). Dan dalam peraturan pemerintah No 41 tahun 2020 juga itu tidak diatur," tegas Kurnia dalam acara webinar pukat UGM bertemakan 'Akhir Kisah Komisi Pemberantasan Korupsi'," Kamis (6/4/2021).
"Kami anggap bahwa TWK ini jelas sekali bertentangan dengan banyak regulasi," sambung Kurnia.
Apalagi dalam putusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan UU KPK hasil revisi, menyinggung bahwa pegawai KPK tidak boleh dipersulit untuk dialihkan menjadi ASN.
"Ada penegasan disana bahwa alih status ASN tidak boleh merugikan pegawai-pegawai KPK yang sudah mengabdi kepada KPK puluhan tahun," tutur Kurnia.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut sebanyak 1.274 telah dinyatakan lulus atau memenuhi syarat (MS) dalam TWK yang dilaksanakan oleh Badan Kewenagaraan Negara.
"Untuk pegawai yang tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 75 orang," Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (5/5).
Sedangkan, dua orang yang tidak mengikuti tes wawancara KPK tidak akan memberhentikan bersama 75 pegawai KPK sebelum mendapatkan keterangan resmi dari Kementerian PAN-RB.
Baca Juga: Sindir Novel Baswedan, Yusuf Muhammad: Lagian sudah Lama Pengen Mundur
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor