Para pejabat Israel mengatakan Hamas, kelompok militan paling kuat di Gaza, harus mendapat pukulan yang kuat sebelum gencatan senjata.
Suara tembakan artileri dan ledakan menggema di bagian utara dan timur Gaza hingga Jumat pagi. Saksi mata mengatakan banyak keluarga yang tinggal di daerah dekat perbatasan keluar dari rumah mereka, beberapa mencari perlindungan di sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kekerasan juga menyebar ke komunitas campuran Yahudi dan Arab di Israel, sebuah front baru dalam konflik berkepanjangan. Sinagoga diserang dan bentrokan pecah di jalan-jalan beberapa kota hingga mendorong presiden Israel untuk memperingatkan jangan sampai terjadi perang saudara.
Sedikitnya 109 orang tewas di Gaza, termasuk 29 anak-anak, selama empat hari sebelumnya, kata pejabat medis Palestina.
Pada Kamis saja, 52 warga Palestina tewas di daerah kantong itu, angka tertinggi dalam satu hari sejak Senin (10/5).
Tujuh orang tewas di Israel, yaitu seorang tentara yang berpatroli di perbatasan Gaza, lima warga sipil Israel, termasuk dua anak, dan seorang pekerja India, kata pihak berwenang Israel.
Kelompok militan Palestina menembakkan roket salvo ke Tel Aviv dan kota-kota sekitarnya pada Kamis. Sistem antirudal Iron Dome mencegat banyak dari roket tersebut. Dan diklaim Netanyahu, Israel telah menyerang hampir 1.000 target milisi.
"Kami menghadapi Israel dan Covid-19. Kami berada di antara dua musuh," kata seorang pekerja konstruksi Assad Karam (20) di samping jalan Gaza yang rusak akibat serangan udara Israel.
Sementara itu di Tel Aviv, Yishai Levy, seorang penyanyi Israel, menunjuk pecahan peluru yang jatuh di trotoar di luar rumahnya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini 14 Mei, Negara Israel Berdiri Usai "Caplok" Palestina
"Saya ingin memberi tahu tentara Israel dan pemerintah, jangan berhenti sampai Anda menyelesaikan tugas," katanya di televisi YNet.
Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv. Serangan tersebut merupakan pembalasan atas bentrokan antara polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan Ramadhan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri