Suara.com - Serangan yang dilancarkan artileri Israel terus menggempur Jalur Gaza. Serangan udara yang dilakukan pada Jumat (14/5/2021) tersebut menyasar warga militan di jalur tersebut.
Pun sebaliknya, roket yang terus menerus ditembakkan kelompok militan Palestina jatuh di kawasan pusat perdagangan Israel.
Hingga hari kelima, belum ada tanda-tanda pertikaian antara Israel dan Palestina yang pecah jelang akhir Ramadhan lalu akan selesai. Militer Israel malah semakin gencar menyerang mengerahkan pasukan udara dan darat menarget darah kantong Pejuang Hamas.
Kepala juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Hidai Zilberman mengatakan, serangan terhadap produksi roket kelompok militan Palestina beserta lokasi-lokasi peluncurannya berhasil diklaim mengacaukan pergerakan Hamas. Namun belum sampai pada titik menghentikan serangan itu.
Zilberman juga menyatakan, klaim antara 80 dan 90 milisi tewas dalam serangan negara zionis itu.
Lebih lanjut, dia mengatakan Israel membangun pasukan di perbatasan Gaza, penempatan yang menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan invasi darat.
Langkah tersebut akan mengingatkan pada serangan serupa selama perang Israel-Gaza pada 2014 dan 2009.
Para wartawan peliput militer Israel, sementara ini, menyatakan serangan darat besar-besaran kemungkinan tidak akan terjadi karena antara lain membawa risiko bahwa banyak korban akan berjatuhan.
Sementara, Juru bicara sayap bersenjata Hamas Abu Ubaida, menanggapi penambahan pasukan Israel dengan memperlihatkan sikap menantang.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini 14 Mei, Negara Israel Berdiri Usai "Caplok" Palestina
“Seranglah sesuka hatimu, dari laut, darat dan udara. Kami sudah siap mati dengan jalan apa pun yang akan membuatmu mengutuk dirimu sendiri,” katanya.
Sejauh ini ada sekitar 1.750 roket yang telah ditembakkan ke arah Israel.
"Dari total tersebut, 300 di antaranya gagal dan jatuh di Jalur Gaza," kata militer Israel.
Sementara itu, warga di Gaza utara yang dekat dengan perbatasan Israel, mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda pasukan darat Israel di dalam daerah kantong itu.
Tetapi mereka melaporkan ada tembakan artileri berat dan lusinan serangan udara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis (13/5/2021) bahwa serangan akan memakan lebih banyak waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar