Suara.com - Sebuah gedung tinggi di Kota Gaza, tempat Associated Press dan Al-Jazeera berkantor, hancur akibat serangan udara Israel pada Sabtu (15/5), sementara kekerasan terburuk antara Israel dan militan Palestina sejak 2014 terus meningkat.
Pesawat-pesawat Israel melancarkan serangan udara di Gaza. Militan Hamas membalas dengan menembakkan roket ke Israel, sementara kekerasan antara kedua pihak memasuki malam kelima.
Bangunan 12 lantai yang berisi apartemen, beberapa kantor, dan organisasi media itu dihancurkan oleh rudal Israel. Pemilik bangunan menerima peringatan lewat telepon dari militer Israel satu jam sebelum serangan itu.
Para staf AP dan orang-orang dalam bangunan itu dievakuasi dari bangunan itu. Al-Jazeera tetap menyiarkan serangan udara itu ketika bangunan hancur.
“Al-Jazeera tidak akan dibungkam," kata seorang penyiar berita. "Kami pastikan kepada Anda sekarang."
Presiden dan CEO AP Gary Pruitt mengatakan dalam pernyataan bahwa organisasi berita itu "syok dan ngeri" akan serangan Israel terhadap bangunan itu. Dia mencatat telah menerima peringatan dari Israel.
Pruitt mengatakan AP berusaha mencari informasi dari Israel dan Departemen Luar Negeri AS mengenai serangan yang mengakibatkan belasan stafnya nyaris menjadi korban.
“Dunia akan mengetahui lebih sedikit mengenai apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini," kata Pruitt.
Militer Israel mengatakan, tanpa bukti, bahwa mereka menghancurkan bangunan itu karena agen-agen intelijen kelompok militan Hamas menggunakan kantor media itu sebagai "perisai manusia." (Sumber: VOA Indonesia)
Berita Terkait
-
Bersolidaritas, Bendera Palestina Raksasa Dikibarkan di BKB Palembang
-
Viral Rumah Mewah di Banyuwangi Dijual untuk Bantu Palestina
-
Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Rela Jual Jas Kemenangan, Uangnya Untuk Ini
-
Doa untuk Palestina: Doa Qunut Nazilah, Bacaan Latin dan Artinya
-
Berunding dengan Kepala Negara Lain, Jokowi Ajak Hentikan Agresi Israel
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO