Suara.com - Para tenaga kesehatan Kota Solo tetap menjalankan tugas meskipun tantangan dalam menangani kasus Covid-19 berat.
Selain berperang melawan penyakit, mereka dihadapkan pada masyarakat yang masih tak percaya virus corona itu nyata.
Sikap masyarakat yang cenderung apatis terhadap Covid-19 menjadi salah satu hambatan terberat yang harus dihadapi para nakes, terutama ketika melakukan penelusuran kontak pasien Covid-19.
“Setiap mendapat laporan kasus baru, kami melacak kontak erat dan dekat pasien tersebut. Awalnya lewat wawancara, kemudian kami datangi rumah pasien untuk tahu lebih lanjut,” kata Kepala Puskesmas Purwosari Nur Hastuti kepada Solopos.com.
Upaya nakes Kota Solo menelusuri kontak erat dan dekat pasien Covid-19 bisa berlangsung lama gara-gara hambatan tersebut. Tak sedikit pasien yang memilih menyembunyikan kontak dekat agar mereka tak kena tracing.
Otomatis hal itu menghambat kerja nakes. Belum lagi pengusiran, bentakan, hingga ucapan tak mengenakkan yang harus diterima mereka dari orang menolak di-tracing.
Tuduhan konspirasi, manipulasi data, dan hanya bertujuan mengeruk insentif jadi makanan sehari-hari. Meski menyakitkan, semua hambatan itu harus dihadapi dengan lapang dada oleh para nakes Kota Solo yang menangani kasus Covid-19.
Terbantu Satgas Jaga Tangga
“Nggak mau swab, nggak mau dirujuk ke Asrama Haji Donohudan, tidak jujur, kendala ini masih ada bahkan setelah pandemi berlangsung setahun lebih,” kata Hastuti.
Baca Juga: Tanya Hak Insentif, Nakes Wisma Atlet 'Diteror' Polisi hingga Disidang TNI
Apabila petugas mengalami kesulitan dalam pendataan kontak dekat, nakes datang kepada keluarga dan lingkungan. Dari situ, mereka mendapatkan informasi cukup untuk mendata kontak erat maupun dekat.
“Alhamdulillah, kerja kami jadi lebih mudah karena ada Satgas Jaga Tangga. Mereka membantu pendataan awal, sehingga kami bisa meneruskan,” kisah Hastuti.
Beberapa bulan terakhir, kasus Covid-19 mulai menurun namun mulai naik lagi pada Mei ini. Para nakes Solo harus kembali bekerja keras dengan segala tantangan dan hambatan guna melakukan tracing kasus konfirmasi positif Covid-19.
Setiap kasus ditangani tiga petugas tracing sehingga pendataan bisa lebih cepat. Pelaksana tugas Lurah Sumber Supyanto mengakui Satgas Jaga Tangga Kelurahan sangat membantu tracing klaster tetangga di satu RT saat Lebaran lalu.
Satgas Jaga Tangga mendata warga yang ikut berbuka puasa bersama dengan warga positif Covid-19. Dari puluhan warga satu lingkungan RT 006/RW 007 Kelurahan Sumber, Banjarsari, itu, ada 55 orang yang sempat berkontak dengan pasien sehingga harus karantina di rumah masing-masing dengan pengawasan satgas dan karang taruna.
Ia mengakui Satgas Jaga Tangga mendukung kerja petugas tracing. Mereka juga membantu proses penjemputan warga yang positif Covid-19 untuk dirujuk ke Asrama Haji Donohudan.
Berita Terkait
-
Tujuh Dokter Penugasan Khusus di Kabupaten Biak Numfor
-
MDP Jelaskan Perannya sebagai Penegak Disiplin Tenaga Medis-Kesehatan
-
Tingkatkan Kompetensi Nakes Hingga Area Terpencil, Lembaga Pelatihan Berbasis Digital Jadi Solusi
-
Download Gratis! Ebook Soal CPNS Kesehatan Terbaru, Persiapan Matang Tes CPNS 2024
-
Jokowi Sebut Ranking Kesehatan Indonesia Kalah dari Malaysia, Apakah Dokter Asing Bisa Jadi Solusi?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Dokter Tifa Doakan Orang Tua Jokowi Lapang Kubur Usai Selidiki Silsilah di Makam Keluarga
-
Geger di Makam Keluarga Jokowi: dr. Tifa Sebut Sudjiatmi Ibu Tiri, Usia Ayah Cuma Beda 19 Tahun
-
Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
-
Profil Walkot Dedy Yon: Pewaris Tahta Dedy Jaya Group, 2 Kali Cerai, Nikah Lagi Disaksikan Jokowi
-
Polisi Berpeci Hitam Kawal Aksi Bela Palestina, Pesannya Bikin Adem Ribuan Massa di Monas
-
Drama Roy Suryo Cs 'Geruduk' Makam Keluarga Jokowi: Curigai Ibu Kandung, Gibran Ucap Terima Kasih
-
Kadistamhut DKI Jakarta Sebut 3.635 Pengunjung Ramaikan Wisata Malam Perdana di Ragunan
-
Berkah Pedagang Makanan di Wisata Malam Ragunan, Omzet Mencapai Rp 4 Juta!
-
Lampu Dianggap Kurang Terang, Ragunan Siap Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa
-
Perdana Buka Wisata Malam, Ragunan Langsung Diserbu Ribuan Pengunjung!