Suara.com - Mantan pilot Angkatan Udara Israel memberikan testimoni kejahatan perang yang telah dilakukan pemerintah serta militernya.
Menyadur Anadolu Agency, Selasa (18/5/2021), Yonatan Shapira mengungkapkan pemerintahan yang pernah dibelanya adalah "penjahat perang".
Dalam wawancara dengan Anadolu Agency, mantan pilot Angkatan Udara Israel tersebut menjelaskan apa yang ia rasakan ketika masih bergabung dengan militer.
"Saya menyadari selama Intifada kedua, apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang," kata Yonatan Shapira.
Ia melanjutkan, "Kami meneror jutaan orang Palestina. Ketika saya menyadari itu, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi, tetapi juga mengajak pilot lain untuk menolak menjadi bagian dalam kejahatan ini."
Shapira diberhentikan dari militer pada tahun 2003 setelah menentang kebijakan pendudukan dan penindasan pemerintahan Tel Aviv terhadap Palestina.
Sejak saat itu, ia meluncurkan kampanye yang mendorong anggota militer lainnya untuk tidak mematuhi perintah menyerang warga Palestina.
Sebagai hasil dari kampanye yang dia lakukan dengan teman-temannya, 27 pilot militer telah diberhentikan dari Angkatan Udara Israel sejak 2003 karena menentang perang.
Pendidikan militeristik zionis
Baca Juga: Warga Pro Palestina Serukan Boikot Produk AS: Moga Didengar Pak Jokowi
Shapira juga berbagi pengalaman ketika dia mengenyam pendidikan di Israel. Ia menyebut, sistem pendidikan Israel kental bernuansa militeristik serta zionisme.
"Anda hampir tidak tahu apa-apa tentang Palestina, Anda tidak tahu tentang Nakba 1948, Anda tidak tahu tentang penindasan yang sedang berlangsung," jelas Shapira.
"Mereka dikirim untuk melempar rudal dan bom di pusat kota Palestina. Pada titik tertentu, saya menyadari bahwa ini adalah tindakan terorisme," katanya.
Shapira juga menegaskan kembali, bersama dengan teman-temannya yang mengundurkan diri dari militer, bahwa tindakan pendudukan Israel adalah kriminal.
"... pendudukan ini adalah tindak kriminal yang sedang berlangsung dan kejahatan perang, dan kami tidak ingin terus mengambil bagian dalam kejahatan perang ini," tegasnya.
Shapira juga mengatakan, karena ingin melindungi publik, dirinya harus berada di sisi Palestina, ketimbang menjadi tentara Israel.
"Ini adalah proses psikologis dan sangat sulit tetapi begitu Anda menyadari bahwa Anda adalah bagian dari organisasi teroris, Anda memahami bahwa Anda harus mengatakan tidak, Anda harus mengambil konsekuensi," Shapira menekankan.
Sebanyak 192 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita, tewas dan 1.235 lainnya terluka sejak Israel memulai serangan udara di Gaza pada 10 Mei.
Militer Israel mengatakan lebih dari 50 pesawat tempur melakukan serangan selama 20 menit di Jalur Gaza sesaat sebelum fajar pada hari Senin.
Mereka menyerang 35 "target teror" dan menghancurkan lebih dari 15 km (9,3 mil) jaringan terowongan bawah tanah milik Hamas, tambahnya.
Belum ada laporan tentang korban baik luka-luka maupun tewas setelah adanya klaim serangan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini
-
KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini
-
Dirjen Haji Hilman Latief Diperiksa KPK 10 Jam, Ada Apa di Balik Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 T?
-
Skandal Kuota Haji Seret Nama Khalid Basalamah, KPK Bongkar Modus Pakai Kuota Khusus Bermasalah