Suara.com - Wimar Witoelar meninggal dunia setelah diketahui sempat dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), pada Senin (17/5/2021) lalu. Wimar disebut masuk rumah sakit bukan karena menderita Covid-19, tetapi akibat sepsis dan kegagalan multi organ.
Wimar Witoelar dikenal banyak kalangan karena selain karena karier moncernya sebagai penulis, dirinya juga pernah aktif di pemerintahan. Wimar dikenal sebagai salah satu tokoh reformasi Indonesia, pegiat media, kolumnis, hingga juru bicara kepresidenan. Seperti apa sosoknya? Langsung saja intip profil Wimar Witoelar yang telah dirangkum berikut ini.
Latar Belakang Wimar Witoelar
Wimar Witoelar lahir dari keluarga bangsawan. Dirinya adalah bungsu dari lima bersaudara dari orang tua berdarah biru. Ayah Wimar adalah Raden Achmad Witoelar Kartaadipoetra, dan sang ibu adalah Nyi Raden Toti Soetiamah Tanokoesomah.
Selain sebagai juru bicara presiden, Wimar juga cukup akrab dengan pemerintahan Indonesia lantaran memiliki kakak kandung dan kakak ipar yang pernah menjabat sebagai menteri.
Kakak Wimar, yaitu Rachmat Witoelar pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sedangkan sang kakak ipar, atau istri Rachmat Witoelar, yaitu Erni Witoelar pernah menjadi Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah pada Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Gus Dur.
Sepak Terjang Karier Wimar Witoelar
Pada zaman pemerintahan Orde Baru, Wimar termasuk salah satu tokoh yang sering kali mengkritik. Melalui program acara “Perspektif” di SCTV pada 1994 lalu, dirinya mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintahan Orde Baru.
Baca Juga: Mantan Jubir Gus Dur Meninggal Pukul 09.00 WIB
Bahkan, program acara itu dihentikan oleh pemerintahan Presiden Soeharto. Sebenarnya bukan kali itu saja Wimar diredam oleh Orba, karena pada 1974, Wimar pernah dipenjara oleh Orba karena dituding melawan pemerintah.
Namun Wimar tetap saja memberikan perspektif yang berbeda pada pemerintahan Orde Baru. Tiga tahun setelah Perspektif dilarang, dirinya kembali memandu acara “Selayang Pandang” pada 1997-2000 di Indosiar.
Dalam acara itu Wimar juga suka melempar joke-joke lucu tapi cerdas sekaligus kritis. Sampai kekuasaan Presiden Soeharto runtuh, Wimar masih terus memandu acara tersebut.
Kemudian pada 2000, saat Abdurrahman Wahid menjadi Presiden Indonesia, Wimar ditunjuk untuk menjadi juru bicara kepresidenan. Jabatan itu disandang sampai tahun 2001, sebelum akhirnya Abdurrahman Wahid diturunkan dari jabatannya.
Semenjak saat itu, profil Wimar Witoelar jarang terdengar. Apalagi setelah istrinya meninggal dunia pada 2003 lalu, dirinya mengaku sepeninggal istrinya menjadi sangat kesepian.
Lelaki berambut kribo dan berkacamata itu baru muncul tiga tahun kemudian, di mana Wimar kembali memandu acara Prespektif dalam format baru pada tahun 2006. Belakangan, sosok Wimar yang kritis juga terus mengembangkan perusahaanya, yaitu InterMatrix Communications (IMX).
Berita Terkait
-
Profil Ade Kuswara: Bupati Bekasi yang Kena OTT KPK, Ayahnya Ternyata Tokoh Berpengaruh
-
Kakak Meninggal di Hari Sidang Cerainya, Atalia Praratya Ungkap Penyebabnya
-
Marshanda Ungkap Penyebab Sang Ayah Meninggal Dunia
-
Innalillahi, Hendro Sunyoto Drummer Pertama Tipe-X Meninggal Dunia
-
Profil Iin Mutmainnah, Perempuan Pertama yang Jadi Wali Kota Jakarta Barat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf