Suara.com - Partai Gerindra menegaskan tidak ingin mengungkit kembali Perjanjian Batu Tulis antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri yang diteken 2009. Merespons Gerindra, PDIP ternyata senada.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Perjanjian Batu Tulis sudah lewat. Mengingat perjanjian itu dibuat pada Pemilu 2009 yang ditujukan untuk menjalankan pemerintahan bersama menuju 2014.
"Tapi kalau prasasti Batu Tulis yang dimaksudkan dalam konteks politik Pak Prabowo-Bu Mega, ya pemilu sudah selesai 2009," kata Hasto dalam diskusi daring Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Saat Pemilu 2009 pasangan Mega-Pro atau Megawati-Prabowo keok dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiono yang menjadi capres-cawapres terpilih.
"Sehingga syarat-syarat untuk menjalankan pemerintahan bersama ketika menang Pemilu kan terbukti saat itu kita kalah," ujar Hasto.
Dikenang
Partai Gerindra tampaknya sudah tidak menghiraukan Perjanian Batu Tulis antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan perjanjian yang diteken sejak 16 Mei 2009 itu hanya untuk dikenang.
Adapun poin ketujuh dalam perjanjian di mana Megawati bersedia mendukung Prabowo sebagai calon presiden, kata Muzani ditujukan pada pemilihan presiden 2014 sehingga tidak berlaku pada 2024.
Baca Juga: Soal Kisruh di PDIP, Ganjar Pranowo: Saya Menghormati Puan Maharani
"Jadi Perjanjian Batu Tulis adalah sejarah yang kalau kita anggap tahun 2024 ini saya kira ya kita mengingat-mengingat saja. Jadi itu sebuah kesepakatan ditandatangani tahun 2009 untuk agenda politik tahun 2014," kata Muzani di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Karena itu Muzani menegaskan bahwa Gerindra tidak akan mengungkit kembali persoalan Perjanjian Batu Tulis, yang nyatanya belum terlaksana pada 2014 lantaran Megawati selaku Ketua Umun PDI Perjuangan memilih mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden pada Pilpres 2014.
"Ya momentumnya sudah lewat waktunya sudah lewat, jadi kita tidak ingin mengungkit, mengungkap atau mempermasalahkan masalah itu. Karena sebagai sebuah momentum itu sudah lewat," kata Muzani.
"Kita sekarang memandang bangsa lebih ke depan, memandang masalah negara dalam pandangan pandangan kita yang lebih maju tanpa perlu sering melihat ke belakang," sambungnya.
Berita Terkait
-
Denny Siregar Pilih Golput Jika Pilpres 2024 Cuma Ada 2 Paslon: Prabowo-Puan dan Anies-AHY
-
Pilpres 2024 Cuma Prabowo-Puan dan Anies-AHY, Denny: Gua Jadi Youtuber Aja Kaya Atta
-
Soal Kisruh di PDIP, Ganjar Pranowo: Saya Menghormati Puan Maharani
-
7 Perjanjian Batu Tulis Prabowo-Megawati di Bogor, Sejarah Politik Usai Reformasi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global