Suara.com - Penghuni di Apartemen Kalibata City, Tower Ebony, Jakarta Selatan sempat digemparkan dengan aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang remaja berinisial D (18) dengan cara meloncat dari lantai lima apartemen tersebut. Terkait aksi nekatnya itu, remaja itu akhirnya jatuh tepat di depan laundry.
Peristiwa itu diungkap salah satu wara bernama Budi (61) yang juga merupakan penghuni apartemen Tower Ebony, Kalibata City.
Menurutnya, aksi nekat D mengundang banyak orang untuk datang ke lokasi kejadian. Beruntung, nyawa remaja itu bisa diselamatkan setelah petugas keamanan partemen menyiapkan matras untuk media korban mendarat saat loncat dari lantai 5.
"Jatuhnya di depan laundry itu. Saat kejadian banyak orang yang lihat. Securiti siapin matras juga. Dia lompat akhirnya, jatuh ke matras baru mental ke daratan," kata Budi saat ditemui di lokasi, Selasa (1/6/2021) siang.
Bahkan, sempat terjadi negoisasi antara warga dengan maksud agar korban tidak nekat terjun bebas. Setelah bertengger beberapa saat di jendela kamar lantai lima, akhirnya korban D benar-benar terjun dengan bebas dan kemudian menghantam matras.
"Korban pas mau siap-siap lompat warga sudah ramai. Jatuh di matras baru ke bawah. Untung tidak meninggal sih," sambungnya.
Budi mengatakan, korban langsung dilarikan menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Merujuk pada informasi dari kepolisian, D sehari-hari bekerja di Bilik Kopi Favorite Kitchen.
Pantauan Suara.com, kios Bilik Kopi Favorite Kitchen berdekatan dengan lokasi korban jatuh. Saat ini kedai kopi tersebut tutup dan tampak tidak ada kegiatan sama sekali.
Bahkan, pihak keamanan Tower Ebony juga enggan memberikan keterangan terkait insiden semalam. Dengan jawaban normatif yang khas, sang petugas hanya mengatakan,"Saya tidak tahu, saya shift pagi," singkat sang petugas keamanan.
Baca Juga: Terjun dari Apartemen Kalibata City, D Sempat Cekcok saat Main ke Kamar Teman
Dimarahi Atasan
Kapolsek Pancoran, Kompol Rudiyanto mengatakan, diduga nekat melompat karena mempunyai masalah pribadi dengan atasan dan rekan kerjannya. Sebab, korban sering kali dimarahi sehingga merasa tertekan.
"Motif korban Loncat dari Tower Ebony lantai lima dikarenakan kesal masalah pribadi dan karena tekanan di marahi oleh atasanya dan teman kerjanya," kata Rudiyanto dalam keterangannya.
Merujuk pada informasi yang diperoleh polisi, teman korban yang bernama Lelah Sari merasa kesal karena kamarnya di apartemen tersebut berantakan. Maka, Lelah Sari turun ke lantai bawah, tepatnya tempat dia bekerja di Bilik Kopi Favorite Kitchen.
Cekcok Sebelum Terjun
Tak sampai situ, Lelah Sari pun menaruh curiga pada korban. Sebab, korban D kerap memakai barang pribadi miliknya sehingga kamar berantakan.
Berita Terkait
-
Remaja Gelantungan di Jendela Sebelum Loncat dari Apartemen Kalibata City, Warga Histeris!
-
Terjun dari Apartemen Kalibata City, D Sempat Cekcok saat Main ke Kamar Teman
-
Pria Nekat Lompat dari Lantai 5 Apartemen Kalibata City Masih Dirawat di IGD
-
Dimarahi Atasan, Pria Nekat Lompat dari Lantai 5 Apartemen Kalibata City
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara