Suara.com - Kebakaran besar yang melahap kilang minyak di ibukota Iran memasuki hari kedua pada Kamis (3/6), namun api sudah bisa dikendalikan.
Menyadur Arab News, Jumat (4/6/2021) kebakaran tersebut terjadi pada pukul 19.30 waktu setempat pada Rabu (2/6) setelah terjadi ledakan pipa gas bocor. Akibatnya 11 orang terluka, kata pihak berwenang.
"Api di kilang telah dikendalikan," kantor berita resmi IRNA melaporkan, mengutip Shaker Khafai, juru bicara Perusahaan Penyulingan Minyak Teheran.
Kepulan asap hitam masih terlihat di atas lokasi kebakaran pada sore hari, wartawan AFP melaporkan, meskipun tidak setebal saat hari pertama terbakar.
"Sebelas orang, termasuk sembilan petugas pemadam kebakaran yang menangani kobaran api, terluka," kata Mojtaba Khaledi, juru bicara layanan penyelamatan nasional, kepada AFP. Empat korban memerlukan rawat inap, termasuk tiga petugas pemadam kebakaran, tambahnya.
Tim pemadam kebakaran terlihat berjuang memadamkan api dalam rekaman dari tempat kejadian yang disiarkan oleh televisi pemerintah.
Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Kilang tersebut terletak di zona industri besar di pinggiran Kota Teheran, hanya beberapa ratus meter dari daerah pemukiman.
Kilang minyak tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1968 dan memiliki kapasitas 250.000 barel per hari, menurut IRNA.
Baca Juga: Kebakaran di Pasar Krui Pesisir Barat, 4 Bangunan Ludes
Sebelum kebakaran terjadi, pada 23 Mei, sembilan orang terluka akibat ledakan di sebuah pabrik yang memproduksi bahan peledak di Iran tengah.
Tiga hari pasca ledakan tersebut, kembali terjadi ledakan pipa di kompleks petrokimia dekat pantai Teluk Iran dan menewaskan satu orang.
Sementara itu, Iran memandang musuh bebuyutannya Israel sebagai tersangka utama di balik dua insiden tahun lalu di lokasi pabrik nuklirnya yang dicap Teheran sebagai tindakan sabotase.
Beberapa negara Islam melihat berbagai peristiwa industri di Iran sebagai akibat dari serangan oleh Israel, sementara yang lain menganggap sanksi AS yang menyebabkan itu semua terjadi.
Sebab sejak sanksi AS, hampir sepenuhnya mengisolasi Iran dari seluruh dunia dan memperumit pemeliharaan fasilitas industri di negara tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat