Ia berujar pemilihan umum 2024 apalagi pemilihan presiden membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sementara pada saat yang sama, diketahui krisis ekonomi yang akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia belum pulih.
Di sisi lain, sektor privat juga tidak bisa dijadikan sebagai sumber pembiayaan untuk pemilu.
"Yang tersedia hanya dana dari APBN, APBD serta sektor-sektor strategis yang selama ini juga menjadi sumber bancakan korupsi seperti sumber daya alam," kata Adnan.
Sumber daya alam dinilai memiliki kesempatan yang cukup besar untuk menyediakan dana segar yang mudah dikeruk. Berbeda misalnya kata Adnan dengan cara mencuri dana dari APBN dan APBD yang butuh strategi di mana lebih kompleks dan lebih rumit.
"Upaya-upaya inilah yang akan dilakukan untuk memastikan pemilu 2024 ada di tangan dan KPK itu adalah faktor yang memungkinkan upaya-upaya mengeksploitasi sumber daya publik itu menjadi lebih terganggu," kata Adnan.
Adnan mengatakan apabila skenario mematikan KPK itu berjalan sebagaimana mestinya, seperti yang diharapkan oleh para elite dan oligarki tentu Indonesia akan memasuki satu fase yang lebih gelap.
"Karena kemudian kita akan hidup dalam satu sistem yang seolah-olah demokratis tapi sebenarnya berlaku sistem kleptokrasi di mana orang terang-terangan ingin merampok uang negara," kata Adnan.
Tag
Berita Terkait
-
Jelang Hadapi Gugatan Praperadilan Kasus BLBI, Begini Persiapan KPK
-
Andi Arief Sebut Mahfud MD Pro KPK dan Tidak Berdaya Hadapi TWK
-
Rilis Film KPK The End Game, Akun Instagram Watchdoc Diduga Dibajak
-
Komnas HAM Berharap Pimpinan KPK Penuhi Panggilan Klarifikasi Soal TWK
-
Nobar Film The End Game, Ungkap Akhir Riwayat KPK
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun