Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap merajai posisi sebagai capres yang diunggulkan, namun temuan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan pemilih milenial dan gen Z dikuasai oleh Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil. Sementara Prabowo berada di posisi ketiga.
"Capres yang paling diunggulkan oleh pemilih milenial dan gen Z bukan figur Prabowo yang biasanya paling difavoritkan secara umum, tetapi lebih condong pada Ganjar dan Ridwan Kamil," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa.
Elektabilitas Ganjar bertengger di angka 17,7 persen, ditempel oleh RK sebesar 16,0 persen. Menyusul adalah Prabowo (12,8 persen), Anies Baswedan (7,6 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (7,3 persen).
Ganjar dan RK menikmati dukungan elektabilitas terbesar di antara pemilih milenial dan gen Z dibanding tokoh-tokoh yang lain, termasuk Prabowo.
Menurut Okta, tingginya elektabilitas Prabowo selama ini lebih banyak disumbang oleh pemilih generasi yang lebih tua.
Sementara itu, lanjut dia, perubahan demografi telah terjadi sejak Prabowo pertama kali berlaga pada Pemilu 2009, ketika berpasangan dengan Megawati. Berikutnya Prabowo dua kali menjajal sebagai capres pada 2014 dan 2019, tetapi kalah.
"Makin besarnya pemilih muda pada Pemilu 2024 mendatang patut menjadi pertimbangan partai-partai politik dalam mengusung figur sebagai capres-cawapres," tuturnya.
Belakangan mencuat lagi wacana memasangkan kembali Megawati-Prabowo, yang notabene adalah pasangan klasik dari masa Pilpres 2009.
Kombinasi yang lebih menarik adalah Prabowo-Puan. Prabowo merepresentasikan golongan tua dan Puan mewakili kalangan muda. Puan disebut-sebut menjadi figur sentral dalam regenerasi di internal PDIP.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Berpeluang Didukung PKS, Denny Siregar: Lucunya Kelewatan
"Sebagai politisi perempuan, Puan bisa meneruskan gaya kepemimpinan Megawati," kata Okta.
Di sisi lain, figur-figur muda seperti Ganjar, RK, dan AHY bisa menjadi tantangan bagi pasangan Prabowo-Puan.
"Popularitas Ganjar di media sosial sampai-sampai membuat pihak elite PDIP meradang, melihatnya sebagai ancaman terhadap rencana mengusung Prabowo-Puan yang didukung koalisi PDIP-Gerindra," ucap Okta.
Demikian pula dengan nama-nama seperti Erick Thohir (6,0 persen), Sandiaga Uno (5,8 persen), Tri Rismaharini (4,3 persen), dan Giring Ganesha (2,3 persen). Lalu ada Khofifah Indar Parawansa (2,3 persen) dan Mahfud MD (1,0 persen). Lainnya hanya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 14,6 persen.
Survei CPCS dilakukan pada 1-10 Juni 2021, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia dan berusia 16-39 tahun.
Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
Buka Peluang Usung Ganjar, Denny Siregar: PKS Kadang Lucunya Kelewatan
-
Ganjar Pranowo Berpeluang Didukung PKS, Denny Siregar: Lucunya Kelewatan
-
Ganjar Diprediksi Tidak Berani Maju Capres Meski Didukung Partai Lain, Ini Alasannya
-
Ganjar Pranowo Sulit Nyapres, Ade Armando: Kebencian di Kalangan Petinggi PDIP Kuat Sekali
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional