Suara.com - Rabu (16/6/2021) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi tsunami di Maluku Tengah, tepatnya di Pulau Seram. Hal itu dipicu akibat gempa yang diduga berasal dari longsor di bawah laut.
Kejadian tsunami kecil ini juga terpantau dari Stasiun Tide Gauge Tehoru yang dihandle atau dioperasikan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm pada pukul 11.47 WIB atau empat menit setelah gempa terjadi.
Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda (BIG) dengan ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB atau 19 menit setelah gempa.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun demikian berdasarkan hasil observasi, tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa," ujar Koordinator Bidang Mitigasi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam siaran pers yang diterima via aplikasi pesan.
Berkaca dari peristiwa itu, Daryono menyebut kejadian tsunami kecil tersebut menandakan bahwa kawasan di Maluku Tengah memang rawan akan gempa dan tsunami.
Dia mengingatkan, sebelumnya di wilayah selatan Pulau Seram sudah terjadi gempa dan tsunami destruktif, seperti gempa dan tsunami Ambon-Seram di tahun 1674 yang menyebabkan 2.243 orang meninggal.
Kemudian gempa dan tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal; gempa dan tsunami Ambon 1950, dan gempa Ambon 2019 yang menyebabkan 31 orang meninggal.
Daryono membeberkan bahwa gempa Maluku Tengah yang bermagnitudo 6 pada Rabu siang itu dipicu aktifitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa. Hasil analisis mekanisme sumber gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault ).
Hingga Rabu sore pukul 16.00 WIB, tercatat telah terjadi 16 gempabumi susulan dengan magnitudo berkisar antara 1,9 - 3,7 di sekitar Pulau Seram, Maluku Tengah.
Baca Juga: Tsunami Non Tektonik di Maluku Tak Bisa Dideteksi, BMKG Minta Warga Waspada
Tag
Berita Terkait
-
Tsunami Non Tektonik di Maluku Tak Bisa Dideteksi, BMKG Minta Warga Waspada
-
Tsunami Kecil di Maluku Tengah, BMKG: Kawasan Selatan Seram Memang Rawan
-
BMKG: Wilayah Selatan Pulau Seram Maluku Tengah Rawan Gempa dan Tsunami
-
Tsunami Non-tektonik Masih Berpotensi Terjadi Selama Ada Gempa Susulan
-
Peringatan BMKG Usai Gempa Maluku Tengah; Waspada Potensi Gempa Susulan dan Tsunami
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP