Suara.com - Pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat kini mencapai 5.812 orang, Jumat (18/6/2021). Para tenaga kesehatan yang bertugas pun harus bertugas ekstra hingga memaksa bernafas dalam sesak.
Ikbal, salah satu pasien yang kini menjalani karantina di sana menceritakan bagaimana lelahnya para nakes ketika jumlah pasien terus bertambah. Awalnya ia mendengar nafas para nakes yang tersengal-sengal saat berada dalam satu lift.
Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu kemudian bertanya soal kondisi nakes tersebut.
"Sama desahan napasnya, ketahuan banget," kata Ikbal saat dihubungi Suara.com, Jumat.
Menjawab pertanyaan Ikbal, nakes itu menjawab kalau pekerjaannya akan semakin berat karena terus berkeringat. Keringat itu kemudian membahasi masker yang dikenakan. Para nakes tidak bisa langsung menggantinya lantaran masih harus merawat para pasien.
"Karena kata mereka masker basah itu membuat mereka kesulitan napas. Kebayang ya sudah capek kesulitan napas pula," ujarnya.
Ikbal juga tidak menampik ada nakes yang akhirnya tumbang karena kelelahan menangani pasien yang jumlahnya pun tidak sedikit. Beban mereka pun semakin berat karena harus mengenakan pakaian hazmat serta alat pelindung diri lainnya.
"Kejadian itu saat aku di poli untuk ambil darah. Nakesnya perempuan, kasihan banget. Sedih kalau ingat itu," tuturnya.
Pegawai swasta itu masuk ke RS Wisma Atlet Covid-19 pada 7 Juni 2021. Saat ia datang, situasi di sana sudah ramai dengan pasien-pasien baru.
Baca Juga: Cerita Nakes Kesulitan Napas karena RSD Wisma Atlet Penuh, Pasien Covid-19 Sedih
Tiba pada pukul 16.00 WIB, Ikbal lantas bergegas menuju Tower 6 untuk mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pada saat itu, ia melihat situasinya masih sepi.
Setelah itu, Ikbal dibawa ke Tower 5 pada pukul 16.15 WIB. Setidaknya ada 50 orang yang terlihat Ikbal berada di lobi Tower 5.
"Aku pun masih bisa duduk di bangku yang disediakan petugas, gak sampai duduk-duduk di lantai," tuturnya.
Dari kacamatanya, pasien-pasien yang itu terbagi menjadi rombongan dan perorangan. Mulai dari orang dewasa hingga balita pun ikut mengantre untuk mendapatkan kamar.
Semakin malam, jumlah pasien yang datang kian bertambah. Ia menyebut mereka sampai harus duduk di lantai saat mengantre pendaftaran untuk mendapatkan kamar inap.
Ikbal pun mendapatkan pelayanan yang cukup nyaman karena para belum banyak pasien. Sembari didampingi perawat, ia menjalani proses mulai dari pendaftaran hingga rekam medis oleh dokter.
Berita Terkait
-
Cerita Nakes Kesulitan Napas karena RSD Wisma Atlet Penuh, Pasien Covid-19 Sedih
-
Daftar Ketersediaan Tempat Tidur Kosong Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Banten Siang Ini
-
Gawat! Nakes di RSD Wisma Atlet Mulai Tumbang, Pingsan Terpapar Covid-19 hingga DBD
-
Mendekati Penuh, Ruang Isolasi di Graha Wisata Ragunan Sisa 4 Kamar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor