Suara.com - Jantung mendadak berdegup kencang dirasakan Hermastuti ketika mengikuti vaksinasi massal yang digelar di Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, Selasa (29/6/2021) kemarin. Ada sekitar 100 peserta yang ikut vaksin gratis itu.
Rasa deg-degan mencuat lantaran wanita berusia 58 tahun itu terbayang-bayang rasa sakit disuntik jarum. Hermastuti makin berdebar-debar ketika melihat salah satu peserta pingsan usai divaksin.
Disitat dari Solopos.com--jaringan Suara.com, sebelum vaksinasi dimulai, Manajemen RSST Klaten sudah mengatur jalur masuk bagi setiap peserta vaksinasi massal. Para peserta masuk melalui pintu depan di bagian lobi utama RSST Klaten. Selain diwajibkan memakai masker, para peserta diperiksa suhu tubuh oleh petugas keamanan di bagian front office.
Selanjutnya, peserta vaksinasi menuju gedung pertemuan di lantai II di RSST. Setelah menapaki sejumlah anak tangga, para peserta juga harus melewati jalan mirip lorong menuju gedung pertemuan.
Di sepanjang lorong itu terdapat dua tim medis yang siap memeriksa tubuh peserta vaksinasi massal. Di kesempatan ini, tak jarang tim medis menemukan tensi peserta vaksinasi mendadak naik. Usut punya usut, langkah setiap peserta yang melintasi sejumlah anak tangga dari lantai I ke lantai II seringkali menjadi penyebab tensi mendadak tinggi.
"Biasanya, tensi saya normal. Begitu ditensi tadi, kok tinggi (jauh di atas 140 mmHg). Ini, saya diminta istirahat dengan duduk santai terlebih dulu. Begitu dirasa sudah enak (tidak ngos-ngosan), baru dicek lagi," kata salah seorang peserta vaksinasi massal di RSST Klaten, yakni Junianto, warga Perumahan Krapyak Permai, Klaten Selatan.
Usai lolos dari pemeriksaan suhu tubuh, setiap peserta masih dicek tim medis lainnya. Di antara pertanyaan yang dilontarkan tim medis ke peserta vaksinasi, yakni ada atau tidaknya riwayat penyakit.
Begitu dinyatakan layak mengikuti vaksinasi oleh tim medis, peserta vaksinasi mulai masuk ke gedung pertemuan yang telah disulap menjadi ruang vaksinasi.
Rampung divaksinasi, sejumlah peserta diberi penjelasan oleh salah seorang tim medis. Pascadivaksinasi, setiap peserta diminta beristirahat sekitar 15 menit-30 menit di ruang observasi. Jika sepanjang waktu tersebut tak ada keluhan apa pun, peserta dipersilakan pulang sekaligus menunggu jadwal vaksinasi tahap II.
Baca Juga: Warga Badui Tolak Divaksin, Petugas Kesehatan Datangi Langsung ke Permukiman Badui
"Sebelum divaksinasi, diusahakan makan pagi terlebih dahulu. Ini agar ada tenaganya. Lalu harus disiapkan mentalnya. Enggak perlu takut, jarum suntik yang digunakan ini ukurannya kecil karena hanya 1 cc," kata seorang tim medis yang bertugas di bagian observasi code blue, yakni Daddy.
Berdebar-debar
Salah satu peserta vaksinasi yang sedang beristirahat di ruang observasi code blue, yakni Hermastuti, 58, warga Kalasan, Sleman, DIY, Hermastuti mengaku plong setelah divaksinasi.
"Sebelum divaksinasi, bayangan saya itu ke mana-mana. Apalagi melihat peserta lain yang sempat pingsan di depan saya tadi. Saya langsung berdebar-debar. Terus, bayangan saya itu rasanya sakit saat disuntik. Ternyata, saat disuntik tak merasakan sakit. Cuman setelah disuntik, lengan saya sedikit pegal," kata Hermastuti.
Di antara peserta yang mengikuti vaksinasi juga didampingi orang-orang terdekat. Hal itu sebagaimana yang dialami seorang peserta vaksinasi asal Klaten Selatan, yakni Kurniawati. Selama proses vaksinasi, Kurniawati didampingi suaminya, Heri Susilo, 50.
"Saya sendiri sudah divaksinasi. Di sini, saya hanya mengantar istri. Di tengah kondisi seperti ini [lonjakan kasus Covid-19], lebih baik divaksinasi daripada tidak. Ini lebih aman dan jauh lebih tenang. Selama mendampingi istri, saya hanya bilang yang penting tenang," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Dana Transfer DKI Dipangkas Rp15 Triliun, Menkeu ke Pramono: Kayaknya Masih Bisa Dipotong Lagi!
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!